Warga Jerman Catat Rekor Baru Perjalanan Wisata 2024
12 Februari 2025Stiftung für Zukunftsfragen Hamburg merilis analisis survei Deutsche Tourismusanalyse 2025 (Analisis Pariwisata Jerman 2025) pada Selasa, 11 Februari 2025. Terlepas dari ketidakpastian ekonomi dan ketegangan sosial, keinginan orang Jerman untuk berlibur berdasarkan hasil analisis tersebut terus meningkat. Sepanjang tahun 2024, sekitar 64% orang dewasa di Jerman pergi berlibur setidaknya selama lima hari. Terdapat kenaikan 2% dari tahun sebelumnya. Presentase ini hampir mengejar presentase tertinggi di tahun 2006, yakni sebesar 65%. Survei atas pariwisata Jerman ini dilakukan pada 3000 orang Jerman berusia 18-74 tahun secara online.
"Bepergian atau berlibur bagi sebagian besar orang Jerman adalah hal yang penting,” kata direktur yayasan tersebut, Profesor Ulrich Reinhardt."Bagi orang Jerman, liburan tak sekedar relaksasi, tetapi juga istirahat dari keseharian yang penuh tekanan.” Di masa yang penuh dengan pesimisme dan berita-berita negatif sekarang ini, bepergian adalah sebuah pelampiasan. Ini adalah ekspresi dari sebuah ketahanan psikologis dan kebutuhan akan normalitas. "Liburan selalu merupakan pelarian - pelarian menuju dunia yang lebih baik,” jelas Reinhardt.
Tujuan domestik masih mendominasi
Berdasarkan penelitian tersebut, tujuan liburan favorit orang Jerman masih tetap negara mereka sendiri. Sepertiga responden (36%) memilih tujuan domestik untuk liburan utama mereka. Selatan Jerman, Bavaria, merupakan lokasi yang populer (6,6%) dilanjutkan negara bagian yang tarletan di Barat Jerman, Mecklenburg-Verpommern (5,6%), Lower Saxony (4,7 persen), Baden-Württemberg (4,7 persen) dan Schleswig-Holstein (3,0 persen).
Spanyol menjadi berlibur orang Jerman di Eropa yang paling populer (9,1 %), diikuti oleh Italia (6,6%), dan Turki (5,8%). Sekitar 3,9% responden memilih berlibur jauh ke timur menuju negara-negara Asia Tenggara. Thailand, Indonesia, dan Vietnam merupakan destinasi jarak jauh yang paling populer. Setelahnya disusul Afrika Utara (2,5%) dan Amerika Utara (2,2%).
Perencanaan yang matang adalah bagian dari "Liburan"
Pengeluaran rata-rata untuk perjalanan liburan utama per orang adalah 1.544 Euro (atau setara 26 juta Rupiah). Angka yang hampir sama dengan tahun sebelumnya yakni 1.538 Euro namun jika dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang angka ini sudah tergolong lebih tinggi.
Lebih lanjut, analisis survei tersebut mengatakan bahwa lebih dari sepertiga responden (36%) merencanakan dan memesan liburan mereka sedini mungkin. "Perencanaan yang lebih awal tidak hanya memberikan kontrol yang lebih baik atas rencana perjalanan, tetapi juga memberikan waktu yang cukup untuk tindakan antisipatif,” tambah Reinhardt. Bagi banyak responden, perencanaan adalah bagian dari pengalaman liburan itu sendiri, karena akan berpengaruh pada ekspektasi dan realisasi liburan tersebut.
Liburan vs kepedulian lingkungan
Menurut Reinhardt, kepedulian akan perlindungan dan keberlanjutan lingkungan "menyusut" saat mereka memilih berlibur. "Kebanyakan wisatawan mengesampingkan kepedulian akan hal tersebut, lantas berkomentar: ‘Kami sudah membantu perlindungan lingkungan dengan memisahkan sampah setiap harinya, tapi kami tidak ingin memisahkan kemewahan saat berlibur'. Wisatawan terbang, mandi setiap hari, mengganti handuk setiap hari.” Presentase perjalanan udara pun terus meningkat.
Survei tersebut diatas dilaksanakan oleh lembaga riset pasar GfK. Survei dilakukan pada bulan Desember 2024/ Januari 2025.