UNICEF : Hak Anak-anak Terancam di Gaza
15 Januari 2009Badan PBB untuk urusan anak-anak dan pendidikan UNICEF mengecam pelanggaran konvensi hak anak-anak di Jalur Gaza. Kecaman ini menyusul aksi penembakan yang dilakukan terhadap sebuah sekolah minggu lalu. Lothar Krappmann anggota komisi PBB bagi hak anak-anak mengatakan :
"Ini tidak boleh terjadi. Dan ini tidak hanya pendapat mereka yang mencintai damai, tetapi juga ada banyak penjelasan dan kesepakatan hukum bahwa sekolah tidak boleh diserang. Komisi berpendapat, jika sampai ada pendapat bahwa konflik hanya bisa diselesaikan dengan menyerang sekolah, menyerang anak-anak, maka ini adalah akhir dari semuanya."
Lain dengan Dewan Keamanan PBB serta Dewan HAM PBB, keputusan pernyataan komisi ini adalah kesepakatan bersama. Padahal biasanya, komisi hak anak-anak tidak mengeluarkan pernyataan. Tugas utamanya adalah untuk mengawasi apakah konvensi hak anak-anak tidak dilanggar oleh 193 negara yang menandatanganinya.
"Kami tidak memberikan pernyataan sebagai orang baik yang ingin melindungi anak-anak. Kami mengingatkan negara-negara yang terikat perjanjian akan kewajiban yang mereka miliki. Yaitu, melindungi anak-anak. Israel adalah satu dari negara yang menandatangani kesepakatan konvensi hak anak ini."
Dalam pernyataannya komisi ini menuntut agar anak-anak dilindungi dari segala bentuk kekerasan. Rumah sakit dan sekolah adalah tempat dimana banyak anak-anak berada. Sehingga lokasi-lokasi semacam ini tidak boleh menjadi sasaran serangan. Krappmann berpendapat, alasan bahwa tidak bisa dihindarinya korban warga sipil yang jatuh akibat serangan militer tidak bisa diterima.
"Perlu diketahui, Israel memiliki senjata yang paling modern. Dan negara yang memiliki senjata semacam itu selalu menekankan bahwa mereka sanggup untuk mengarahkan senjatanya kepada sasaran perang yang sesungguhanya. Menurut saya, Israel juga bisa melakukannya."
Semenjak bertahun-tahun Israel tidak memberikan laporan yang jelas tentang kondisi anak-anak di Jalur Gaza kepada komisi hak anak-anak. Jika komisi menyampaikan pernyataan mereka kepada kedua pihak yang berkonflik, maka mereka hanya bisa mengharapkan reaksi dari Israel saja. Bagaimana pun juga Jalur Gaza bukanlah wilayah berdaulat.
"Kami akan senang jika Israel memberikan reaksi. Kami akan senang jika bisa membicarakan masalah ini dengan mereka. Kami juga akan menerima jika mereka mengatakan memiliki pandangan yang berbeda. Mulai membicarakan hal ini sudah merupakan langkah awal yang baik." (vlz)