Tentara Israel Laporkan Kejahatan Selama Perang Gaza
21 Maret 2009Militer Israel kini berupaya agar laporan tentang penembakan warga sipil tak bersenjata di Jalur Gaza tidak menyebabkan kerugian lebih besar lagi bagi Israel. Kamis lalu (19/03) laporan yang diberikan sejumlah tentara Israel tentang kekejaman militernya sendiri telah mengakibatkan kehebohan, bukan hanya di Israel. Dunia internasional sebenarnya sudah lama menuntut agar serangan Israel di wilayah Palestina tersebut diteliti.
Israel Janjikan Penyelidikan
Avital Leibovich, jurubicara militer Israel yang disebut Israel Defense Forces atau IDF mengatakan, "Kami sudah memutuskan untuk mengadakan penyelidikan yang sangat teliti atas masalah ini. Bagi saya penting untuk mengatakan, bahwa politik IDF adalah menyelamatkan hidup di kedua sisi perbatasan. Ini adalah cara operasi IDF selama ini."
Bukan hanya militer, melainkan pemerintah Israel juga mengumumkan akan diadakannya penelitian yang dijalankan dengan sangat serius. Dalam wawancara dengan televisi CNN, jurubicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan, di Israel tidak ada orang yang berada di atas hukum.
Baik presiden, perdana menteri maupun jenderal, semua berada di bawah hukum. Jika ada tentara Israel yang berkelakukan merugikan, bertindak ilegal, tentu akan ada konsekuensinya. Regev menambahkan, yang jelas sekarang ada jumlah tuduhan, dan itu semua harus diselidiki.
Bukan Kejahatan Perang
Di Israel tindakan pembunuhan warga sipil tidak disebut sebagai kejahatan perang, melainkan "peraturan yang bebas". Akibat peraturan yang kurang ketat dari pemimpin milliter Israel, tentara Israel merasa berani untuk menembak siapapun selama perang Gaza.
Laporan salah satu serdadu yang menjadi saksi mata antara lain dikutip moderator radio Israel Keren Neubach, "Seorang perempuan tua melangkah di jalanan. Tidak jelas apakah ia mencurigakan atau tidak. Penembak menewaskan perempuan itu. Itu katakanlah yang bagus di Gaza. Anda lihat seseorang di jalanan, tidak bersenjata, dan anda dapat menembak orang itu."
Tidak Ada Larangan Jelas
Menurut keterangan beberapa tentara tersebut, tidak ada peraturan jelas, yang melarang mereka menembak warga sipil. Pemimpin kelompok infanteri bertutur, seorang penembak Israel secara tidak sengaja menewaskan seorang ibu dan dua anaknya. Perempuan itu diperintahkan tentara untuk meninggalkan rumahnya dan pergi ke arah tertentu.
Ia tidak mengerti perintah yang diberikan, sehingga ia pergi ke arah yang berlawanan dan tewas ditembak. Tentara yang menembak hanya mematuhi perintah. Salah seorang tentara yang menjadi saksi mata berkata, bagi pasukan Israel hidup warga Palestina kurang berharga dibanding dengan hidup tentara Israel.
Dunia Internasional Juga Membaca Laporan
Seorang jurubicara militer Israel mengatakan, keterangan para saksi mata tersebut akan diteliti kebenarannya, kemudian akan diadakan penyelidikan. Laporan para tentara tersebut tentu saja juga akan dibaca dengan teliti di luar Israel. Laporan mereka bisa dijadikan bukti, jika pemerintah Israel dituntut Pengadilan Kejahatan Internasional dengan tuduhan mengadakan kejahatan perang.
Diskusi tentang kejahatan perang yang mungkin dilakukan Israel baru saja dimulai. Demikian halnya dengan diskusi soal lunturnya moral militer Israel. Dampak perang Gaza masih akan membebani Israel untuk waktu lama. (ml)