Survei: Mayoritas Perkirakan AfD Akan Pimpin Negara Bagian
18 Agustus 2025Sebanyak 68% responden dalam survei terbaru memperkirakan bahwa seorang politisi dari partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) akan memimpin salah satu negara bagian Jerman pada tahun depan. Jajak pendapat ini dipublikasikan pada hari Minggu (18/08) oleh surat kabar Bild am Sonntag dan dilakukan oleh lembaga riset opini INSA.
Pemilihan umum tingkat negara bagian dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2026 di lima negara bagian, yaitu: Baden-Württemberg, Rheinland-Pfalz, Sachsen-Anhalt, Berlin, Mecklenburg-Vorpommern
Menurut hasil survei, 43% responden memperkirakan bahwa AfD akan berhasil menempatkan seorang Ministerpräsident (perdana menteri negara bagian) di setidaknya satu dari negara-negara bagian tersebut. Sementara itu, 25% responden bahkan yakin AfD akan memimpin di beberapa negara bagian sekaligus.
Sebanyak 19% responden menyatakan tidak percaya bahwa seorang anggota AfD akan menjadi kepala pemerintahan di tingkat negara bagian , dan 13% lainnya tidak tahu atau tidak memberikan pendapat.
Mengenai kemungkinan kerja sama antara partai konservatif Kristen Demokrat (CDU) dan partai saudaranya di Bayern, Uni Kristen Sosial (CSU), dengan AfD, 47% responden menentang bentuk kerja sama tersebut. Namun, 40% menentang adanya “penghalang kerja sama” dengan AfD, menilai seharusnya tak ada larangan tegas. Sebanyak 6% menyatakan tidak peduli, dan 7% tidak memberikan jawaban.
Sebagai catatan, dalam resolusi resmi yang dikeluarkan pada tahun 2018, CDU telah menyatakan penolakan terhadap kemungkinan koalisi atau bentuk kerja sama politik apa pun dengan AfD maupun Die Linke (Partai Kiri).
Keprihatinan akan dukungan pada AfD
Menteri Sosial Nordrhein-Westfalen Karl-Josef Laumann (CDU) telah menyatakan keprihatinannya bahwa kebijakan AfD "sangat diterima oleh masyarakat" dan bahwa "ada begitu banyak orang yang yakin mereka ingin mengakhiri sistem demokrasi kita yang telah terbukti." AfD "sama sekali tidak sejalan dengan nilai-nilai Kristen," ujar Laumann kepada stasiun radio keuskupan Köln, domradio.de, pada hari Minggu (17/08). "Terutama di negara di mana kita mengalami hal seperti ini lebih dari 90 tahun yang lalu, kita harus waspada." Penting untuk selalu waspada "agar kita tidak jatuh ke tangan para demagog ini lagi."
"Kita harus melawan ini dengan keyakinan kita dan mengungkapkan dalam bahasa yang mudah dipahami bagaimana kita membayangkan masyarakat ini," saran Laumann. Umat Kristen seharusnya tidak menyembunyikan pendapat mereka di depan umum: "Kita harus lebih menjadi obor bagi dunia ini."
Ia menambahkan "Ini tentang mempromosikan masyarakat yang berlandaskan solidaritas, tentang saling memperhatikan, dan tentang yang kuat memikul lebih banyak daripada yang lemah."
Editor: Yuniman Farid