Situasi Irak, Harga Minyak Bumi,Konferensi Pers Kanselir Schröder
19 Agustus 2004Situasi di Irak, terus meningkatnya dengan drastis harga minyak bumi, serta konferensi pers tradisional Kanselir Jerman Gerhard Schröder merupakan tema yang kami ketengahkan dalam acara Sari Pers Internasional SJDW, kali ini. Baiklah kami mulai dengan tema pertama, situasi di Irak. Setelah pemerintah Irak menyampaikan ancaman untuk melakukan serangan militer besar-besaran ke kota suci Najaf, pimpinan kelompok Syiah militan Muktada el Sadr mengubah sikapnya, dan bersedia melakukan perundingan. Meskipun demikian, dilaporkan masih terus terjadi pertempuran. Mengenainya harian Italia IL MESSAGGERO mempertanyakan, apakah Muktada el Sadr dapat dipercaya. Selanjutnya kami baca:
Tadinya akan merupakan hari untuk membikin perhitungan, dan sekaligus akan merupakan hari pertempuran terakhir dikota suci Najaf. Tapi kemudian berubah menjadi hari gencatan senjata. Dan mungkin akan merupakan berakhirnya pertempuran. Apakah Muktada el Sadr dapat dipercaya?. Atau ia hanya kembali bermain tarik ulur, seperti yang ditampilkannya sejak hampir dua pekan lalu. Sekarang perhatian secara khusus ditujukan kepada pertempuran di Najaf, dan kemungkinan dapat dicapainya gencatan senjata. Tapi hendaknya jangan dilupakan, diwilayah lainnya di Irak, saat ini pertempuran terus berkobar, dan korban jiwa terus berjatuhan.
Harian Italia lainnya LA REPUBLICA berpendapat, pengaruh Iran dengan jelas terlihat pada Muktada el Sadr dan pengikutnya.. Kami kutip:
Sekarang,paling tidak terlihat isyarat berakhirnya konflik militer di Najaf . Sejak beberapa bulan pimpinan Syiah militan Mukatada el Sadr menyampaikan tuntutan, yang tidak hanya ditujukan kepada penguasa pendukan , melainkan juga terhadap pimpinan kelompok Syiah di Irak saat ini. Muktada el Sadr tidak hanya bertujuan mengakhiri kekuasaan pendudukan, tapi juga menuntut penataan baru kekuatan politik dan yang berkaitan dengan keagamaan didalam kelompok Syiah di Irak. Pengaruh model Iran dengan jelas terlihat pada gerakan kelompok yang dipimpin Muktada el Sadr. Kepemimpinan yang berada disatu tangan, dan aktiv dibidang sosial dan politik, serta memiliki milisi bersenjata. Muktada el Sadr melanjutkan tradisi militan dengan mencontoh gaya pimpinan spritual Iran Ayatullah Khomeini.
Kita masuki tema kedua, yakni meningkatnya harga minyak bumi dengan drastis. Usaha yang dilakukan Organisasi negara-negara pengekspor minyak OPEC untuk menenangkan pasaran,tidak menunjukkan hasilnya. Peningkatan harga minyak bumi yang tidak dapat dikendalikan, dicemaskan mengancam pemulihan ekonomi dunia. Harian Spanyol LA RAZON menulis:
Tanpa terkendali harga minyak bumi terus bergerak menuju harga 50 dollar perbarel. Dua bulan lalu, harga minyak bumi masih berada dibawah 40 dollar perbarel. Usaha negara-negara pengekspor minyak OPEC untuk menenangkan situasinya tidak memberikan isyarat yang menggembirakan. Perkembangannya diluar kendali, dan dengan jelas semakin mengancam pemulihan ekonomi dunia. Reaksi referendum di Venezuala yang segera menghilang, situasi keamanan yang terus tidak menentu di Irak serta kecemasan mengenai kelangsungan hidup perusahaam minyak Rusia Yukos, ikut mendorong melejitnya harga minyak bumi. Organisasi negara-negara pengekspor minyak OPEC merencanakan untuk meningkatkan produksi tahun depan, terutama di Nigeria, suatu negara yang kondisi keamanannya juga tidak menentu. Selalu muncul pertanyaan baru, dan tidak ada yang memberikan jawabannya.
Sekarang kita masuki tema ketiga dalam acara SARI PERS INTERNASIONAL dari SJDW, yakni konferensi pers tradisional yang diselenggarakan Kanselir Jerman Gerahrd Schröder, pada akhir libur musim panas.Dan pada waktu bersamaan kegiatan politik kembali bergulir. Dalam acara konferensi pers itu Kanselir Gerhard Schöder menarik neraca dari paruhan pertama, dari masa jabatannya yang kedua. Secara menonjol, ia kembali menandaskan dan mempertahankan program pembaruan lapangan kerja dan pembaruan sosial lainnya yang dijalankannya. Harian TAGESZEITUNG yang terbit di Berlin berkomentar:
Penjelasan yang disampaikan Kanselir Gerhard Schröder telah terlambat. Apa yang disebut program pembaruan sosial " Hartz-4", telah menyulut aksi protes dan ketakutan disebagian besar warga. Bila seorang kepala pemerintahan menyebut adanya kesalahan informasi yang tidak disengaja, maka ia harus meyakinkan mereka yang skeptis. Kanselir Schröder berusaha untuk itu. Tapi ia mengalami kegagalan. Suatu penampilan yang membingungkan.
Harian Jerman lainnya FRANKFURTER ALLGEMEINE ZEITUNG justru memberikan rasa hormat kepada Kanselir Gerhard Schöder yang tampil dalam acara jumpa pers tersebut. Kami kutip:
Meskipun program pembaruan sosial yang dijalankannya menuai aksi aksi protes para warga, Kanselir Gerhard Schöder dalam acara jumpa pers tradisional di Berlin,tampil dengan penuh keyakinan dan semangat, menunjukkan sikap optimis dan tidak tergoyahkan dalam menjalankan program yang dicanangkannya.