Situasi di Afghanistan dan Politik Pemukiman Israel
9 September 2009Harian La Voix du Nord yang terbit di Perancis mengomentari kehadiran pasukan perlindungan ISAF di Afghanistan:
"Sementara Perancis memperingati korban ke-30 dan ke-31 konflik Afghanistan, warga biasa mulai mempertanyakan tujuan dan arti kehadiran kita dalam konflik itu. Rasa ragu, yang belum berubah menjadi kebencian buta, memojokkan pemerintahan barat dan menjadi batu sandungan bagi tentara yang membutuhkan dukungan negara dan rakyat untuk memenuhi misinya. Kalah atau menang dalam suatu perang juga ditentukan pendapat publik. Mayoritas warga di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Jerman. Polandia dan Perancis, jadi di negara-negara yang mengirimkan tentaranya sebagai bagian pasukan ISAF, sekarang menentang misi militer di Afghanistan."
Harian Austria Die Presse yang berhaluan konservatif menyoroti hasil pemilu di Afghanistan:
"Bagus juga, akhirnya pengamat Uni Eropa yang selama ini menahan diri, berbicara mengenai penipuan besar-besaran dalam pemilu. Amerika Serikat yang menyebut Karsai 'orang kami di Kabul' juga mendesak agar masalah ini diusut. Sudah seharusnya Barat bersikap tegas, demi para tentaranya yang setiap hari terbunuh dan membunuh di Afghanistan. Di mana letak perbedaan antara manipulasi pemilu yang dilakukan Mahmoud Ahmadinejad di Iran dan Hamid Karzai di Afghanistan? Bedanya hanya satu: Karzai berada di pihak yang dianggap 'benar'.
Harian Spanyol El Pais yang condong liberal kiri mengomentari misi pasukan Jerman Bundeswehr di Afghanistan.
"Mayoritas warga Jerman menentang misi militer di negara, di mana pemerintahnya melakukan manipulasi pemilu. Bahwa perang Afghanistan kini menjadi topik kampanye pemilu di Jerman sungguh menguntungkan bagi lawan politik Angela Merkel. Hal ini dapat menyebabkan menyusutnya popularitas Merkel dan mengacaukan strategi kampanye pemilunya. Perkembangan ini terutama menguntungkan bagi Partai Kiri, tapi partai SPD dan Partai Hijau pun dapat memanfaatkan situasi ini, walau keduanya turut mendukung misi di Afghanistan. Tapi, keadaannya masih harus lebih memburuk lagi kalau debat Afghanistan ternyata mempengaruhi hasil pemilu di Jerman. Merkel jauh lebih populer daripada rival-rival politiknya.
Topik lainnya yang diangkat dalam tajuk harian internasional adalah politik pemukiman Yahudi yang dijalankan Israel. Harian Perancis Le Monde menulis.
"Dalam konflik Israel-Palestina pemerintahan Obama fokus pada pembangunan pemukiman Yahudi karena mereka ingin menghentikan lingkaran setan akibat menjamurnya pemukiman Yahudi di Tepi Barat Yordan. P0ada kenyataannya yang terjadi justru kebalikannya, lihat saja Menteri Pertahanan Ehud Barak yang mengumumkan dimulainya 455 proyek pembangunan baru. Tanggal 5 Juni lalu Obama mengatakan di Kairo, jika Israel melanjutkan proyek pembangunan pemukimannya maka perdamaian di kawasan itu tidak akan terwujud. Mungkin Amerika Serikat akan berusaha untuk menggerakkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu agar mau berkompromi. Tapi harapan ini sangat spekulatif."
ZER/HP/dpa/afp