Setelah konklaf usai dan paus baru terpilih, ia akan segera memutuskan nama kepausannya dan akan mengumumkannya dalam bahasa Latin. Nama yang dipilih untuk kepausan biasanya mencerminkan nilai atau sosok yang menjadi inspirasi paus terpilih. Paus Fransiskus I adalah paus pertama yang mengambil nama dari Santo Fransiskus dari Assisi yang dikenal karena membantu orang miskin.
Ada beberapa nama yang menjadi tren karena kerap kali digunakan oleh paus yang terpilih yaitu Yohanes (digunakan 23 kali), Gregorius dan Benediktus (digunakan 16 kali) dan pilihan populer lainnya seperti Leo, Klemens, Innocentius, dan Pius. Hal unik juga terjadi pada pola pemilihan nama karena paus juga bisa menyambungkan nama seperti Yohanes Paulus I yang mengambil namanya dari Yohanes dan Paulus.
Namun, satu hal yang hampir pasti adalah paus bernama Petrus tidak akan pernah ada lagi. Ia adalah paus dari 64-67 Masehi, menurut Vatikan. Petrus adalah nama paus pertama dan sebagai bentuk penghormatan, nama itu tidak pernah dipilih lagi.
Alasan awal nama paus diganti adalah untuk menghindari penggunaan nama dewa Romawi. Contohnya pada tahun 544, Mercurius mengganti namanya menjadi Paus Yohanes II dan sejak saat itu, penggantian nama menjadi sebuah tradisi.