Seniman Indonesia yang Melelang Karya Tanpa Uang di Dresden
Seniman Uji "Hahan" Handoko memamerkan sebuah lukisan besar di Dresden. Dalam sebuah lelang ia memotong kecil-kecil lukisan ini dan mengajak warga Dresden untuk menukarkan barang dan kisah mereka dengan lukisannya.
Aksi Lelang "The Curious Deal"
Hahan membuat karya lukis sebesar 2,8 x 9 meter ini di studionya di Yogjakarta setelah melakukan kunjungan riset di Dresden pada bulan Mei 2019. Ia dan timnya sebanyak delapan orang membutuhkan sekitar empat bulan untuk menyelesaikan karya ini. Di Dresden lukisan ini dipotong-potong dan dilelang, tetapi tidak dengan uang.
Uji Handoko Eko Saputro alias Hahan
Seniman kelahiran Kebumen ini menggabungkan elemen-elemen pop art dengan lukisan karya Raden Saleh, yang sempat tinggal sekitar 10 tahun di Dresden. Lukisan Gunung Merapi dengan gaya romantisisme dipilih menjadi pusat lukisan Hahan untuk menunjukkan relasi estetika Dresden dan ciri khas lukisan Raden Saleh setelah ia kembali ke Indonesia.
Barter lukisan dengan benda dan narasi
Setiap peserta lelang mendapatkan nomor urut dan kartu untuk menuliskan makna dan alasan membawa benda untuk dibarter. Lelaki asal Dresden ini membawa acar timun buatan sendiri, yang menurutnya melambangkan salah satu hal yang dibutuhkan seniman, yaitu keterampilan dan kecakapan.
Apa yang dibutuhkan seorang seniman?
Ketika gilirannya, setiap peserta lelang diundang maju ke depan untuk bercerita tentang benda yang mereka bawa. Kedua perempuan asal Dresden ini membawa sebuah kotak yang mereka tuliskan kata “Liebe” yang berarti cinta.
Pengunjung memutuskan
Dengan membawa sebuah benda dan menceritakan kisah di baliknya, setiap peserta lelang berhak membawa pulang satu unit dasar dari lukisan Hahan (30x30 cm). Tapi pengunjung juga diminta memberikan suaranya apakah seseorang boleh diberikan lebih banyak atas dasar benda dan kisah tersebut. Setiap orang bisa mendapatkan maksimal empat unit.
Lukisan dipotong-potong
Setelah ditentukan berapa unit yang didapatkan seseorang, peserta barter bisa menentukan bagian mana yang ia inginkan. Lukisan pun akan dipotong dengan menggunakan cutter langsung di tempat.
Dibarter dengan apa?
Hahan mendokumentasikan semua potongan lukisan yang ditukarkan: Benda dan kisah apa yang dibarter dengan lukisan ini, posisi potongan di lukisan dan siapa yang mendapatkan lukisan ini. Setiap lukisan juga mendapatkan sertifikat keaslian dari Hahan.
Lelang tanpa uang
Inilah sebagian dari benda-benda yang dibawa warga Dresden ke lelang “Curious Deal”. Nantinya seniman yang tinggal di Yogayakarta ini akan memasang ulang lukisan dengan benda-benda yang dibawa. Ini pertama kalinya Hahan melelang lukisannya dengan format barter.
Cinta, acar timun dan setoples tutup botol bir
Dengan pertanyaan “apa yang dibutuhkan seniman untuk hidup?”, warga Dresden diundang untuk berfantasi dan memikirkan tentang kehidupan seniman. Banyak yang kreatif dan membawa benda-benda yang pada pandangan pertama tidak menjawab pertanyaan ini secara langsung.
Lukisan bolong
Walaupun terlihat seakan-akan karya seni Hahan hancur, sang seniman tidak menyayangikan lukisannya dipotong-potong. Warga Dresden yang datang menonton, memilih potongan gambarnya dan saling berdialog lalu membawa pulang potongan lukisan ini. Semua itu dianggap sebagai bagian dari keseluruhan karya “Curious Deal”. (Ed: ag/ts)