Selandia Baru: Ratu Maori Sampaikan Pidato Pertamanya
5 September 2025Penantian satu tahun suku Maori berakhir pada hari Jumat (5/9) setelah sang Ratu menyampaikan pidato publik pertamanya.
Ratu Nga wai hoon i te po, mengakhiri masa berkabung atas wafatnya sang ayah, Kiingi Tuheitia Potatau Te Wherowhero VII, pada 30 Agustus 2024. Berdasarkan tradisi Maori, masa berkabung ini berlangsung selama satu tahun.
Apa yang disampaikan Ratu Maori?
Sang ratu yang berusia 28 tahun tersebut nampak emosional saat memberi penghormatan kepada sang ayah lewat pidatonya. Dengan terbuka ia menyampaikan rasa kehilangannya, bukan untuk mencari belas kasihan tetapi sebagai pengingat bahwa dirinya juga manusia biasa.
Ratu Nga wai pun mengumumkan dua initiatif berdasarkan visi mendiang sang raja untuk membantu suku Maori mencapai kedaulatan ekonomi. Kedua inisiatif ini antara lain sebuah konferensi ekonomi untuk mengembangkan peluang ekonomi masyarakat Maori dan sebuah modal usaha dengan pendanaan awal yang berasal dari entitas-entitas Maori.
"Sekarang sudah tahun 2025, kita harus berhenti membiarkan kekuatan eksternal menghalangi kita. Kita perlu menempuh jalan yang baru. Kita butuh arah baru," ujarnya.
Suku Maori mencakup 17% dari total populasi Penduduk di Selandia Baru.
Data statistik Selandia Baru dan Kementerian Urusan Maori menunjukkan bahwa suku Maori jika dibandingkan dengan warga negara lainnya di Selandia Baru, lebih mungkin menjadi pengangguran dan hidup dalam kemiskinan.
Ratu berhasil menarik banyak dukungan
Para pemimpin dan kepala suku Pasifik menghadiri Koroneihana, perayaan tahunan penobatan pemimpin Maori, di mana Ratu Nga wai menyampaikan pidato resmi pertamanya. Namun Raja Inggris, Charles III yang juga kepala negara Selandia Baru, tidak menghadiri upacara tersebut.
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Media lokal melaporkan ribuan orang menghadiri acara yang digelar di Turangawaewae Marae, kediaman resmi raja Maori.
Nga wai resmi dilantik menjadi ratu Maori pada tanggal 5 September 2024 dan menjadi perempuan kedua yang duduk di tampuk kepemimpinan suku Maori.
Nenek Nga wai, Te Arikinui Te Atairangikaahu, adalah ratu Maori pertama yang memimpin di tahun 1966 hingga 2006.
Jabatan raja atau ratu sebagian besar bersifat seremonial dan tidak memiliki kekuasaan hukum. Namun, perannya sentral secara simbolis dan budaya dalam masyarakat hingga nasional.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor Yuniman Farid