Rangkaian Serangan di Irak, Penangkapan Raja Minyak Rusia
27 Oktober 2003
MOD. Dalam acara SARI PERS INTERNASIONAL kali ini akan kami soroti dua tema. Yang pertama, terus berlanjutnya serangan dan aksi perlawanan di Irak. Dan tema yang kedua, penangkapan raja minyak dan orang terkaya Rusia Michael Chodorkowski. Baiklah kita masuki tema yang pertama. Serangan dan aksi perlawanan tak kunjung reda di Irak. Malah wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat Paul Wolfowitz nyaris menjadi korban dalam serangan roket terhadap hotel Al Rasyid di Bagdad, akhir pekan lalu.. Juga sejumlah ledakan bom mengguncang Bagdad. Mengenai terus berlanjutnya serangan dan aksi perlawanan di Irak, harian Spanyol EL MUNDO berkomentar:
SPR: Tak seorangpun yang merasa aman di Bagdad. Ini didemonstrasikan kelompok perlawanan di Irak dengan melancarkan serangan roket terhadap sebuah hotel di Bagdad , tempat dimana Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz menginap. Meskipun dilakukan peningkatan jumlah pasukan yang dikirim Amerika Serikat ke Irak, perlawanan semakin meningkat dan menguat. Dalam konferensi negara donor Irak di Madrid telah ditandaskan, tanpa adanya jaminan keamanan di Irak, tidak akan ada investasi. Ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi Amerika Serikat yang saat ini menampilkan gambaran yang tidak berdaya.
MOD: Sementara itu harian Inggris THE TIMES yang terbit di London berkomentar:
SPR: Rangkaian serangan yang terjadi, tidak berarti semakin meningkatnya dukungan dikalangan penduduk Irak untuk melancarkan perang perlawanan. Sejumlah besar warga Irak menginginkan secepatnya kembali memegang kedaulatan. Sementara menurut hasil jajak pendapat di Bagdad yang pekan lalu diungkapkan, 67 persen warga Irak menghendaki kehidupan yang lebih baik dalam waktu lima tahun mendatang, dibandingkan dengan kondisi yang sekarang dan ketika pada jaman kekuasaan Saddam Hussein. Serangan terhadap Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz, meyakinkan para demonstran di Washington,bahwa tuntutannya agar tentara Amerika Serikat dipulangkan dari Irak, adalah benar. Tapi itu merupakan kesimpulan yang salah.
MOD: Mengenai serangan roket terhadap hotel Al Rasyid di Bagdad, harian Italia LA REPUBLICA yang terbit di Roma menulis:
SPR:Serangan terhadap hotel Al Rasyid,di Bagdad tempat dimana Wakil Menteri Pertahanan Paul Wolfowitz menginap telah menjadi monumen resiko politik Gedung Putih. Amerika Serikat yang selalu berusaha meyakinkan alasannya melancarkan invasi militer ke Irak, akan mengalami kesalahan fatal kedua dalam membangun Irak yang damai. Kesalahan yang sama kembali terulang, dimana Amerika Serikat secara berlebihan menyampaikan keberhasilan, dan meremehkan kesulitan yang dihadapi.
MOD: Kita masuki sekarang tema kedua dalam acara SARI PERS INTERNASIONAL. Penangkapan terhadap raja minyak dan oran terkaya di Rusia Michael Chodorkowski akhir pekan lalu, juga mendapat sorotan sejumlah harian-harian Internasional. Sehubungan dengan kasus penangkapan itu, harian Austria DIE PRESSE yang terbit di Wina menulis:
SPR: Michael Chodorkowski orang terkaya di Rusia ditangkap. Penangkapannya dapat membuat Presiden Putin terjebak kedalam dilema politik. Tuduhan yang disampaikan , ia memperkaya diri ketika terjadi kekacauan dalam usaha swastanisasi pada tahun 90-an. Tapi bila tuduhannya tidak terbukti Putin tidak akan berdiri tenang sebagai seorang demokrat, seperti yang ingin ditampilkannya. Dengan demikian Rusia berada diambang era baru.
MOD: Harian Belanda DE VOLKSRANT yang terbit di Den Haag menurunkan komentar dengan judul " tidak ada yang tidak dapat tersentuh di Rusia". Selanjutnya kami baca:
SPR: Ia kelihatannya seperti tidak bisa tersentuh. Michael Chodorkowski orang terkaya di Rusia seolah tidak dapat ditakut-takuti dan punya sahabat kalangan terkemuka diseluruh dunia. Ia pintar, luwes, dan ambisius. Ia lebih senang memakai celana jean dan pulover ketimbang stelan jas. Tapi di Rusia tidak ada yang tidak dapat disentuh. Dan itu dibuktikan akhir pekan lalu, dengan ditangkapnya Michael Chodorkowski. Menjelang pemilihan parlemen bulan Desember mendatang, ia mendanai tiga partai oposisi, baik kelompok liberal maupun komunis. Ketika musim panas lalu, mulai dilancarkan serangan terhadap perusahaan minyak Yukos yang dimilikinya, Chodorwski membeli harian " Moskovski Novosti", dan mengangkat seorang musuh Putin sebagai Pimpinan Redaksi. Kemungkinan Kremlin menilai Chrodowski begitu kuat , kaya dan mempunyai ambisi besar.