Menyambal di Berlin

Cara tradisional membuat sambal dengan Ulek ini membuat aroma dari bawang dan cabai terekstrasi secara sempurna. Dalam bahasa Jerman alat tradisional ini dikenal dengan nama Mörser. Di Jerman, Mörser dengan diameter 11.5 cm dibandrol dengan harga sekitar 40€ atau 760 ribu rupiah.

Dimulai dengan bahan dasar dua cabai merah dan satu bawang putih. Bawang putih mentah memberi rasa pedas yang tajam sedangkan bawang merah memberi rasa manis. Ternyata pedas itu bukan hanya dari cabai....

Umumnya cabai berwarna merah lebih pedas dari cabai yang berwarna hijau. Tapi ini bergantung pada jenisnya. Cabai rawit bisa tumbuh di Jerman tetapi "cuaca yang tidak dapat diprediksi, musim panas tapi sering hujan. Padahal cabai butuh matahari untuk pertumbuhannya," jelas Alexander Hicks, ahli cabai dari Jerman

Yang sulit dari membuat sambal adalah mengombinasikan bahan tambahan untuk membuat rasa sambal yang enak. Mau umami atau gurih? bisa tambah terasi. Mau lebih pedas? Bisa tambah kencur, jangan melulu cabai. Mau manis? Bisa tambah kecap. Di sinilah seninya menyambal.

"Mengulek sambal tidak susah, yang susah membuat rasa akhirnya enak," kata salah satu pembuat sambal, Carsten, asal Berlin. Ia pun mencoba memadukan Rasberi dan Basil yang bisa ditemui di Berlin dengan cabai dan bahan dasar sambal.

Kalau mau cepat, bisa juga pakai blender. Tapi aromanya dan rasanya akan jauh berbeda dengan ulek. Jadi gimana, mau sedikit "berolahraga" untuk sambal yang lebih nikmat? Atau mending cepat aja? Bebas...dipilih...dipilih

Pada foto seniman Indonesia, Vincent Rumahloine sedang demontrasi langsung membuat sambal kepada orang Berlin. Para peserta lokakarya begitu antusias belajar langsung membuat sambal dengan bahan yang segar. Rasanya pun menurut mereka lebih enak dibandingkan sambal ulek yang dibelinya di toko Turki atau toko Asia.