Presiden Pertama Nepal Dilantik
24 Juli 2008Ram Baran Yadav seorang dokter berusia 60 tahun hari Rabu (23/07) dilantik di Kathmandu sebagai presiden Nepal. Bagi negara di pegunungan Himalaya itu, hal ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Nepal, seorang presiden dipilih secara bebas dan demokratis.
Ram Baran Yadav dari Partai Kongres Nepal terpilih dengan 308 suara dari 596 suara parlemen Nepal. Ia mengalahkan kandidat partai Maois, Ramraja Prasad Singh. Sebelumnya Singh yang dikenal sebagai tokoh reformasi dan anti monarki dianggap paling berpeluang untuk menang. Apalagi partai Maois yang mendukungnya memenangkan blok kursi terbesar dalam pemilihan parlemen sebelumnya, meski tidak mencapai jumlah mayoritas.
Pemilihan presiden Nepal digulirkan hanya dua bulan setelah parlemen menetapkan Nepal sebagai republik. Hal ini diputuskan guna menghindari krisis politik yang lebih jauh. Nepal sebelumnya merupakan negara monraki, perubahan yang terjadi diiringi protes massal dan krisis politik. Tidak seperti rencana semula, yakni menunjuk satu kandidat presiden saja, ketiga partai terbesar akhirnya mengajukan pilihannya masing-masing. Ketika itu Ketua partai Maois, Prachanda, menerangkan, “Partai Kongres Nepal dan Partai Marxis- Leninis keluar dari politik konsensus yang selama ini kami praktekkan.”
Namun partai-partai lain melihat masalahnya beda. Tuding menuding pun terjadi. Prakat Saran Mahat dari Partai Kongres Nepal mengatakan: “Partai kami selamanya berusaha kerja sama, tapi kelompok Maois telah melanggar konsensus.”
Seperti saingannya, Ram Baran Yadav memiliki latar belakang anti-monarki. Pada tahun 60-an, ia bergabung dengan gerakan mahasiswa dan memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Nepal. Yadav yang berasal dari suku minoritas Madhesi hingga kini terus terlibat dalam politik Nepal, meski ia juga menjalankan prakteknya sebagai dokter.
Terpilihnya Ram Baran Yadav membuat uring-uringan para anggota partai Maois. Tidak heran, bila Ketua Partai Maois Prachanda tidak menghadiri upacara pelantikan pada hari Rabu. Partai Maois diwakili oleh wakil ketua partai Baburam Bhattarai dan anggota senior partai, Dinadadh Sharma. Partai Maois memilih untuk beroposisi dan menolak untuk ikut dalam pemerintah. Meski begitu, Dinadadh Sharma mengatakan bahwa partainya tetap akan turut merumuskan konstitusi Nepal yang baru. Sharma melihat, masih banyak masalah yang belum teratasi. Dengan positif ia menyebutkan, Nepal harus menjalani industrialisasi dan partai Maois perlu mendorong digulirkannya revolusi ekonomi dan budaya.
Dalam upacara hari Rabu (23/07), Presiden Ram Baran Yadav kemudian melantik Wakil Presiden Pramananda Jha. Dalam pidato kenegaraannya, Yadav mengatakan masa jabatannya akan digunakan untuk mempersatukan Nepal dan menanggapi keluhan-keluhan masyarakat etnis minoritas Nepal. (ek)