Presiden Cina Lawat Asia Tenggara, Tapi Tak ke Indonesia
14 April 2025Presiden Cina Xi Jinping menyambangi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja dalam perjalanan luar negerinya yang pertama tahun ini. Perjalanan ini dilakukan di saat Beijing berusaha mengukuhkan hubungan perdagangan regional dan mengimbangi dampak besar tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Namun orang nomor satu di Cina itu tak mampir ke Indonesia,
Sejumlah orang yang mengibarkan bendera Cina menyambut kedatangan Xi di bandara ibu kota Vietnam, Hanoi, yang menandai dimulainya rangkaian kunjungan resmi yang menurut Beijing "memiliki arti penting besar" bagi kawasan yang lebih luas.
Kantor berita Xinhua melaporkan segera setelah kedatangannya Xi menyatakan sangat menantikan "pertukaran pandangan yang mendalam dengan para pemimpin Vietnam mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antara kedua negara dan partai yang memiliki dampak global."
Xi Jinping juga menegaskan kembali sikap Beijing bahwa "perang dagang dan perang tarif tidak akan menghasilkan pemenang, dan proteksionisme akan membawa kehancuran," ungkapnya dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Senin (14/04) di surat kabar negara Vietnam, Nhan Dan.
Beijing berupaya mempersembahkan dirinya sebagai alternatif yang stabil terhadap Trump yang sikapnya tidak menentu, yang mengumumkan, dan sebagian besar membatalkan lagi tarif pada bulan ini yang mengguncang pasar global.
Mantan pemimpin utama Vietnam, To Lam, menulis dalam publikasi di portal berita pemerintah pada Senin (14/04) bahwa negaranya "selalu siap bekerja sama dengan Cina untuk membuat hubungan antara kedua negara lebih substansial, mendalam, seimbang, dan berkelanjutan."
Vietnam pengimpor terbesar produk Cina
Pada tahun 2024, Vietnam menjadi pembeli terbesar barang-barang Cina di Asia Tenggara, dengan total belanja mencapai $161,9 miliar, diikuti oleh Malaysia dengan nilai $101,5 miliar.
Memperkuat hubungan dengan tetangga Asia Tenggara juga bisa membantu mengimbangi dampak dari pasar AS yang kini mampet, padahal tahun lalu masih jadi penerima terbesar barang dari Cina.
Xi akan berada di Vietnam pada Senin dan Selasa pekan ini, kunjungan pertamanya ke negara itu sejak Desember 2023. Cina dan Vietnam, yang keduanya dipimpin oleh partai komunis, sudah memiliki hubungan "kemitraan strategis komprehensif," demikian status diplomatik tertinggi Hanoi.
Vietnam telah lama mengikuti pendekatan "diplomasi bambu" — berusaha menjaga hubungan baik dengan Cina dan AS. Kedua negara memiliki hubungan ekonomi yang erat, namun Hanoi berbagi kekhawatiran dengan AS soal sengketa dengan Beijing di Laut Cina Selatan yang diperebutkan banyak negara.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan sebagai miliknya, namun klaim tersebut dipertanyakan oleh Filipina, Malaysia, Vietnam, Indonesia, dan Brunei. Xi menegaskan dalam artikelnya bahwa Beijing dan Hanoi dapat menyelesaikan perselisihan tersebut melalui dialog.
"Kita harus mengelola perbedaan dengan baik dan menjaga perdamaian serta stabilitas di kawasan kita," tulis Xi. "Dengan visi yang jelas, kita sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah maritim dengan konsultasi dan negosiasi," ujarnya.
Setelah Vietnam, Xi akan mengunjungi Malaysia dari Selasa hingga Kamis. Menteri Komunikasi Malaysia, Fahmi Fadzil, mengatakan, kunjungan Xi adalah "bagian dari upaya pemerintah... untuk melihat hubungan perdagangan yang lebih baik dengan berbagai negara, termasuk Cina."
Xi kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Kamboja pada Kamis (17/04), salah satu sekutu paling setia negeri tirai bambu itu di Asia Tenggara, di mana Beijing telah memperluas pengaruhnya dalam beberapa tahun terakhir.
Xi Jinping tidak mampir ke Indonesia?
Indonesia tidak dikunjungi oleh orang nomor satu di Cina itu dalam lawatannya ke Asia Tenggara kali ini. Namun Xi sempat menelepon Presiden Prabowo Subianto pada Minggu, (13/04). Demikian dikutip dari media Kompas.
Dalam pembicaraan itu, Xi Jinping mengucapkan selamat atas peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Cina dan Indonesia. Kemudian, berbicara mengenai kemitraan strategis dua negara.
Dilansir dari kantor berita Xinhua, Senin (14/4/2025), Xi Jinping mengatakan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Cina adalah kesempatan untuk bekerja sama lebih erat dengan Presiden Prabowo, guna lebih memperdalam lagi kemitraan strategis dan hubungan bilateral.
Kemudian, memperkuatkoordinasi strategis multilateral, menjadi teladan solidaritas dan rasa saling percaya antara negara-negara berkembang, dan pelopor kerja sama Selatan-Selatan sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi perjuangan kemajuan manusia.
Sementara itu, Presiden Prabowo disebut menyampaikan harapan persahabatan kedua negara terus terjalin dan memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas dunia.
Selain itu, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia-Cina telah menjalin kemitraan kuat dan dinamis, serta membangun kerja sama strategis dalam lima pilar utama yakni politik, ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan.
Editor: Agus Setiawan