Pengunduran diri Tenet/ Perkembangan harga minyak dunia / D-Day
4 Juni 2004Direktur badan intelijen AS, CIA, George Tenet, Kamis lalu , mengundurkan diri karena alasan pribadi. George Tenet dikecam keras setelah CIA tidak mampu menemukan senjata pemusnah massal di Irak. CIA juga dikritik keras di bulan Mei lalu, ketika komisi yang menyelidiki serangan 11 September menganggap badan intelijen AS itu gagal mengantisipasi ancaman Al Qaeda yang sebetulnya sudah terlihat sebelum tragedi itu terjadi.
Mengenai pengunduran diri Tenet harian Jerman Frankfurter Rundschau mencatat: Saat pengunduran dirinya mengejutkan, peristiwanya sendiri tidak. Tenet selaku pemimpin CIA dan koordinator badan-badan intelijen lainnya , adalah tokoh yang sering dikritik. Tenet dituduh tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengantisipasi serangan 11 September 2001. Tenet dipersalahkan memberikan informasi yang salah mengenai Irak. Namun selama ini Tenet masih dapat bertahan. Mungkin, kini ketika pamor Bush mulai pudar, ia menjadi beban bagi presiden AS.
Harian Berliner Zeitung berkomentar: Bagaimana pun dari CIA datang semua kebohongan , isapan jempol dan reaksi berlebih-lebihan tentang keberadaannya senjata pemusnah massal, yang konon disembunyikan oleh Saddam Hussein. CIA antara lain melaporkan tentang adanya laboratorium berjalan untuk senjata kimia , yang oleh Menlu Colin Powell dideklarasikan sebagai kenyataan yang mengerikan di Dewan Keamanan PBB. Namun setahun kemudian Powell harus mengaku bahwa ia dibohongi oleh orang-orangnya sendiri. Orang tidak perlu merasa kasihan dengan Tenet. Namun hendaknya juga jangan dilupakan, bahwa Tenet hanya melakukan tugas sesuai kewajibannya. Tenet harus memberikan alasan bagi perang, yang sudah lama diputuskan oleh Gedung Putih.
Harian Austria Die Presse namun menganggap pengunduran diri direktur CIA Tenet tidak merugikan Presiden Bush: Pengunduran diri direktur CIA George Tenet adalah logis mengingat banyak kesalahan yang telah dibuatnya. Di waktu belakangan CIA juga dituduh terlibat dalam skandal penganiayaan di Irak dan memberikan semua informasi salah, yang konon menentukan bagi perang Irak. Pengunduran diri Tenet pada saat ini sebenarnya hanya menguntungkan Presiden George W Bush, dan tidak merugikannya secara politis. Sebab direktur CIA itu adalah peninggalan dari zamannya Bill Clinton.
Negara-negara Opec dalam konferensinya di Beirut sepakat untuk menaikkan kuota produksi minyak guna menghentikan kenaikan harga minyak.
Namun menurut harian Spanyol El Pais , keputusan Opec bukanlah jalan keluar dari krisis minyak: Pasaran bereaksi menahan diri terhadap keputusan Opec. Para investor benar dalam penafsirannya, bahwa harga tinggi minyak tidak ada kaitannya dengan kuota produksi. Masalahnya, permintaan akan minyak terlalu besar. Selain itu, dan ini faktor paling penting, ketidak-stabilan politik di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi dan Irak, merupakan faktor penting. Berdasarkan kalkulasi berhati-hati, dari harga setiap barrel minyak, 8 sampai 9 dollar diperuntukkan bagi apa yang dinamakan premi-teror. Jadi selama di kawasan itu tidak ada stabilitas, selama itu semua tindakan lainnya hanyalah tindakan sementara.
Juga harian Perancis Le Monde yang mengatakan harga minyak akan tetap mahal memberikan komentar yang pesimis: Harga minyak akan tetap mahal, dan makin lama akan makin langka. Sebab manusia menggunakan lebih banyak minyak daripada minyak yang dapat diproduksi. Dan satu hal pasti: Sebelum akhir abad ini , sumber minyak akan habis. Kementerian lingkungan Cina baru saja memperingatkan pemerintah di Beijing, bahwa warga Cina sedang meniru contoh Amerika, yakni satu mobil untuk dua orang. Diramalkan, kebutuhan bensin di Cina dan di dunia, tidak dapat disediakan lagi. Maka akan tiba saatnya, dimana orang harus memikirkan kembali soal penghematan energi , mau pun tentang sarana transpor lain dan juga mengenai sumber energi lain, di antaranya energi nuklir.
60 tahun D Day , kata sandi dari decision day, atau hari keputusan penyerangan tentara sekutu ke Normandy di zaman Perang Dunia II, pada tanggal 6 Juni 1944, diperingati di Eropa hari Sabtu ini, yang juga dihadiri oleh presiden George Bush.
Menteri pertahanan Rusia Sergej Iwanow dalam tajuk harian Financial Times yang terbit di London, menulis komentar tentang pendaratan pasukan sekutu di Normandy 60 tahun yang lalu: Hendaknya peringatan itu menyatukan bangsa-banga dan negara utnuk bersama-sama menghadapi tantangan. Mudah-mudahan contoh yang diberikan negara-negara sekutu di zaman itu, tidak dilupakan, dan sebaliknya dijadikan pelajaran untuk mencapai stabilitas dan keamanan di dunia.
Sementara harian Perancis L’humanité mengomentari peringatan D-Day sebagai pernyataan cinta terhadap Amerika yang lain: Rakyat dan bangsa Amerika hendaknya jangan digeneralisasikan dengan tokoh-tokoh di Gedung Putih. Dick Cheney, Donald Rumsfeld atau Condoleezza Rice , bukanlah tokoh-tokoh yang abadi di AS. Sepanjang zaman selalu akan ada tokoh-tokoh seperti Bob Dylan atau Michael Moore yang melambangkan Amerika yang kita cintai.