Penerbangan deportasi pertama Amerika Serikat (AS) tiba di La Guaria, Venezuela pada 10 Februari 2025. Hampir 200 orang Venezuela dipulangkan dari AS berdasarkan kesepakatan kedua negara yang dibuat pada Januari lalu.
Dengan mandat yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump,sekitar 350.000 orang Venezuela yang tinggal di AS akan kehilangan perlindungan deportasinya pada April 2025
Jutaan orang telah meninggalkan negara Amerika Selatan itu dalam beberapa tahun terakhir karena kemiskinan dan persekusi politik. Pemerintah Venezuela menyalahkan gelombang emigrasi tersebut akibat sanksi yang diberlakukan oleh AS dan sekutunya.
"Saya telah mengatakan kepada Richard Grenell, Utusan Khusus dari pemerintahan Donald Trump: 'Cabut semua sanksi, dan kami dapat menjamin bahwa tidak ada satu pun migran yang akan meninggalkan Venezuela, serta yang lainnya akan kembali untuk bekerja dan membangun negara.'" kata Presiden Venezuela Nicolás Maduro.
Penerbangan deportasi ini merupakan bagian dari janji Presiden AS Donald Trump untuk melakukan aksi deportasi terbesar dalam sejarah negaranya. Penerbangan deportasi pertama ini dioperasikan oleh maskapai penerbangan Venezuela, Conviasa. Kata Trump, Presiden Venezuela setuju untuk membayar seluruh biaya penerbangan pulang.