Pemukim di Hebron Terlibat Bentrokan dengan Militer Israel
3 Desember 2008Para pemukim Yahudi yang radikal terlibat bentrokan dengan militer Israel di Hebron, dan melukai warga Palestina. Para pemukim radikal itu mendemonstrasikan kekuatan mereka dengan segala cara.
Para pemukim melakukan aksi demonstrasi menentang rencana pembongkaran rumah mereka di Hebron. Hari Senin malam, para pemukim radikal menggabungkan diri dengan para pemukim dan simpatisan mereka di Hebron, serta menebar ketakutan dan ketegangan di kalangan penduduk Palestina. Salah satunya Jamil Abu-Saffen
„Sekitar jam setengah dua belas malam kami dikejutkan dan melihat gerombolan pemukim, yang jumlahnya sampai 1000 orang menyerang rumah-rumah kami. Tentara pada prinsipnya ada, tapi setelah setengah jam tentara tidak terlihat lagi."
Abu Saffen tinggal di dekat bangunan yang memiliki arti simbolis dan strategis bagi para pemukim Yahudi dan ingin mereka pertahankan dengan segala cara. Rumah Perdamaian atau juga Rumah Sengketa, demikian julukan bagi bangunan bertingkat empat dimana sejumlah keluarga pemukim Yahudi bertahan di dalamnya. Rumah itu terletak di lokasi penting, antara gua Mahpela, tempat dimakamkannya Bapak para nabi Abraham serta Isaak dan Yakub, dengan pemukiman modern Yahudi, Kiryat Arba dekat Hebron. Mahkamah Agung Israel telah memutuskan para pemukim harus mengosongkan rumah itu karena sejak Maret 2007 mereka mengambil alih secara ilegal rumah itu.
Menteri pertahanan Israel Avi Dichter menekankan aksi para pemukim di Hebron itu tidak akan mengubah sikap pemerintah. Rumah tersebut akan dibongkar
Avi Dichter: „Tidak ada alasan mengubah keputusan Mahkamah Agung dan dengan demikian tidak mematuhi hukum di Israel. Kami adalah negara hukum dan kami juga akan menaatinya untuk rumah di Hebron."
Kata-kata Dichter hanya memicu kemarahan para pemukim. Noam Arnon, juru bicara pemukim Yahudi di Hebron membalasnya dengan mengatakan
„Dengan provokasi terarah itu saya menyalahkan Menteri Dichter. Ia tidak memiliki perintah dari Mahkamah Tertinggi untuk membongkar rumah itu. Ia tahu dirinya berbohong."
Dalam pengosongan rumah itu dikhawatirkan kembali terjadi bentrokan kekerasan di Hebron, seperti yang terjadi empat pekan lalu. Ketika itu para pemukim tidak hanya meluapkan aksi kekerasannya terhadap tetangga Palestinanya, tapi juga terhadap tentara dan polisi Israel yang bertugas menjaga keamanan di Hebron. (dk)