Pemilu Parlemen Jepang Akan Digelar Lebih Awal
13 Juli 2009Aso mengatakan akan membubarkan parlemen pekan depan sehingga pemilu baru dapat diselenggarakan 30 Agustus mendatang, demikian dilaporkan stasiun siaran publik Jepang NHK, Senin (13/07).
Dalam pemilu parlemen kota Tokio hari Minggu (12/07) lalu, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang dipimpin Aso dan mitra koalisinya Partai Komeito baru kehilangan mayoritas dalam dewan beranggota 127 orang. Kubu oposisi Partai Demokrat memenangkan mayoritas kursi. Sebagian anggota Partai Demokrat Liberal dan Komeito Baru tidak setuju pemilu dimajukan. Mereka menginginkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu.
Pejabat urusan kebijakan Partai Komeito baru Natuso Yamaguchi dalam siaran TV Asahi mengatakan, "Jika parlemen dibubarkan sekarang maka hasilnya akan sama seperti pemilu komunal di Tokio". Analisanya didukung guru besar Universitas Tokyo Keizai Takayoshi Shibata. Ia meyakini, partai pemerintah akan kalah telak jika pemilu parlemen dimajukan. Pemilu komunal di Tokio merupakan barometer politik bagi pemilu parlemen yang selambatnya harus digelar Oktober mendatang.
Sebagai perdana menteri, Aso dapat menetapkan digelarnya pemilu parlemen baru setiap waktu. Selama ini Aso berupaya mengindari hal ini mengingat situasi ekonomi Jepang dan hasil jajak pendapat yang buruk. Namun hasil pemilu di Tokio tidak memberikan pilihan lagi bagi Aso. Pemilu di Tokio adalah kekalahan kelima partai Aso dalam pemilu regional. Menurut jajak pendapat, hanya seperlima warga Jepang puas dengan politik yang dijalankan Aso.
Partai LDP memerintah Jepang sejak Perang Dunia ke 2 dengan jeda hanya 10 bulan di tahun 1993. Partai Demokrat memanfaatkan menurunnya popularitas Partai Demokrat Liberal tahun-tahun belakangan. Rakyat Jepang terutama kuatir karena resesi terparah yang mengancam Jepang sejak Perang Dunia ke 2 berakhir. Ketidakpuasan rakyat berimbas langsung pada partai pemerintah. Taro Aso adalah perdana menteri ketiga yang memerintah Jepang dalam empat tahun terakhir.
Hasil jajak pendapat yang buruk kemungkinan makin memojokkan Taro Aso untuk mundur sebelum pemilu. Namun, menurut profesor Takayoshi Shibata, pergantian pucuk pimpinan Partai LDP tak akan mengubah pandangan rakyat. "Sudah terlambat untuk melakukan sesuatu," demikian Takayoshi Shibata. "Partai pemerintah hanya dapat bersiap untuk menghadapi kekalahannya."
Tahun 2007, Partai Demokrat dan sejumlah mitranya mengambil alih Majelis Tinggi dalam parlemen Jepang. Jika Partai Demokrat menang dalam pemilu mendatang, terbuka peluang sejumlah kebijakan dapat dijalankan yang kini terhambat karena perpecahan dalam parlemen. Meski begitu, sejumlah pengamat ekonomi kuatir, kemenangan Partai Demokrat dapat berakibat meningkatnya utang negara karena pembengkakan anggaran negara yang direncanakan partai oposisi itu.
(ap/rtr/afp/ZER/HP)