Pakistan Lage
26 Agustus 2008Bubarnya koalisi antara Partai Rakyat dan Liga Muslim Nawaz bukanlah kejutan. Tak lama setelah pemilu di bulan Februari, ketika kedua partai terkuat di Pakistan itu membentuk koalisi, sudah terlihat jelas perbedaan paham di antara mereka.
Titik sensitif sejak awal adalah masalah pengangkatan kembali 60 hakim yang dipecat Pervez Musharraf tahun lalu, ketika masih menjabat sebagai presiden. Tuntutan inti Nawaz Sharif yang memimpin Liga Muslim, tidak dikabulkan begitu saja oleh partai Rakyat yang lebih kuat dalam koalisi.
Partai Rakyat juga menolak untuk mengadili Pervez Musharraf setelah ia mundur. Maka, Nawaz Sharif menjadikan fakta perbedaan yang tak bisa dijembatani sebagai alasan mundurnya partai yang ia pimpin dari koalisi.
Sharif mengatakan, "Kami merasa bahwa kelalaian dan pelanggaran janji yang berulangkali memaksa kami untuk mengakhiri dukungan pada pemerintah koalisi dan duduk di kursi oposisi.“
Awalnya Partai Rakyat menyetujui desakan Liga Muslim untuk mengangkat kembali para hakim yang dipecat. Dalam tempo 30 hari setelah pembentukan pemerintahan, para hakim akan menempati lagi pos mereka.
Namun hal itu tidak pernah terealisasi. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Ketua Partai Rakyat Asif Ali Zardari berbicara mengenainya.
"Bukan berarti bahwa saya tidak menepati janji. Ini kan komitmen politik dalam situasi tertentu. Setelah kami menandatangani dokumen perjanjian dan kami berada dalam posisi itu, situasinya berubah lagi“, kata Zardari.
Perubahan situasi yang seperti apa persisnya, banyak menjadi bahan spekulasi di Pakistan. Yaitu bahwa Asif Ali Zardari yang memimpin Partai Rakyat sejak istrinya Benazir Bhutto tewas, Desember 2007, kemungkinan kuatir, karena hakim yang diangkat kembali masih bisa menggiringnya ke depan pengadilan dengan tuduhan korupsi.
Antipati terhadap Presiden Musharraf lah yang menyatukan Liga Muslim Nawaz dan Partai Rakyat. Mundurnya Musharraf merupakan awal dari akhir koalisi mereka.
Partai Rakyat sudah siap menghadapi mundurnya Liga Muslim dengan akan tetap memerintah bersama sejumlah mitra lain yang lebih kecil, dan kemungkinan akan bertambah.
Karena itu, Partai Rakyat tetap menguasai posisi kunci di peta politik Pakistan. Dan masih bisa memperluas kekuasaannya, setelah pemilihan presiden Pakistan.
Partai Rakyat mencalonkan Asif Ali Zardari, suami mendiang Benazir Bhutto, untuk menduduki jabatan pimpinan tertinggi di Pakistan. Sementara Liga Muslim-Nawaz mengajukan calon independen.
Dalam konferensi pers, pemimpin Liga Muslim, mantan PM Nawaz Sharif mengatakan, ia tak akan mencoba untuk menggoyang pemerintah, tapi akan memainkan peran oposisi yang konstruktif. (rp)