Pemerintah Israel Tutup Studio Radio Pro Perdamaian
10 April 2008Raf Gangat adalah warga Afrika Selatan yang berasal dari India. Ia menjadi moderator pada siaran pagi radio RAM FM 93.6. Gangat duduk di studio di Ramallah di Tepi Barat Yordan, meletakkan piringan hitam dan berbicara dengan orang yang menelfon dari Israel atau dari wilayah Palestina. Tema hari ini adalah imigran gelap dari Afrika.
Tidak Mengental Batas
Gangat bisa berbahasa Inggris . Itulah bahasa yang dimengerti sejumlah besar warga Israel dan Palestina. Moto radio tersebut: "musik tidak mengenal garis batas“. Dengan moto ini wartawan dan pakar musik di radio RAM FM ingin menjangkau pasukan internasional serta warga Palestina dan Israel. Tetapi suasana di radio itu tidak sesantai seperti terdengar dari jinglenya. Senin, 7 April polisi Israel menangkap delapan pekerja yang bertugas di studio Yerusalem, di antaranya tiga redaktur. Sekarang mereka ditempatkan dalam tahanan rumah, dan dilarang melakukan kontak dengan dunia luar. Pemerintah Israel menuduh, RAM FM adalah radio gelap.
Yechiel Shavi dari departemen komunikasi Isrel yakin bahwa radio itu tidak memiliki ijin. Ia mengatakan, tidak masalah apakah radio itu bersifat ultraortodox, menyiarkan propaganda Israel atau Palestina. Isinya tidak penting. Radio itu memiliki ciri-ciri radio gelap. Dan itu tidak boleh terjadi di Israel.
Masalah Frekuensi
Gelombang radio gelap itu mengganggu lalulintas pesawat terbang di lapangan udara Ben Gurion. Itu dinyatakan jurubicara Shavi dari kementrian bersangkutan. Moderator radio Raf Gangat menentang. Ia mengatakan, ada frekuensi tertentu yang hanya boleh digunakan untuk pelabuhan udara. Tetapi radionya tidak pernah menggunakannya. "Frekuensi kami sudah diteliti sebelum diberikan kepada kami. Kami juga membayar iuran. Kami sama sekali tidak mengganggu lalulintas pesawat terbang." Demikian ditambahkan Gangat.
Gangat geram karena tindakan pemerintah Israel. Penyiaran dari studio radionya di Yerusalem tetap dilarang. Sehingga mereka hanya menyiarkan dari kota Ramallah di wilayah Palestina. Ia mengatakan, "jika kami radio gelap, kami tentu akan menyembunyikan diri! Kami tidak akan menginvestasikan dana jutaan Dolar untuk membangun radio ini. Kami juga tidak akan mengadakan kampanye besar-besaran untuk menunjukkan siapa kami."
Bukan Radio Gelap
Plakat radio RAM FM sama sekali tidak menunjukkan radio itu radio gelap. Poster-poster mereka bergantungan di jalan-jalan utama kota-kota besar Israel. Situs internet radio itu juga memberikan kesan profesional. Radio itu didirikan seorang milyuner dari Afrika Selatan dua tahun lalu, dan mencontoh program radionya Radio 702. Pada masa apartheid di Afrika Selatan radio tersebut menjadi tempat satu-satunya, di mana warga berkulit hitam dan putih dapat bertukar opini.
Tentang radionya Gangat mengatakan, mereka bersikap netral, mereka juga memutar musik-musik bagus. "Kami sebenarnya bukan radio perdamaian. Kami perusahaan komersial dan mengadakan hiburan, kami menyiarkan berita dari semua partai, dan kami mendukung dialog dalam satu podium untuk berdialog bagi kedua belah pihak." Demikian dikatakan Gangat. Delapan kolega Raf Gangat masih akan ditahun sepekan lagi. Selama itu mereka tinggal di rumah dan dilarang berhubungan dengan siapapun. (ml)