Pembukaan Pasar Tenaga Kerja Polandia
31 Juli 2007Meskipun di Jerman tingkat pengangguran tinggi, di berbagai sektor lapangan kerja masih mengalami kurangnya tenaga kerja. Misalnya tenaga pembantu di sektor pertanian. Tenaga kerja di bidang ini kebanyakan berasal dari negara tetangga di Timur, yakni Polandia, karena di Jerman mereka dapat memperoleh upah lebih tinggi daripada di negaranya sendiri. Sementara situasi lapangan kerja di Polandia juga mirip. Orang-orang dari Rusia, Ukraina dan Belarusia yang merupakan negara tetangganya di Timur, merasa senang jika mendapat pekerjaan di Polandia.
Tingkat pengangguran di Polandia cukup tinggi, sekitar 12 persen dari jumlah penduduk yang hampir mencapai 40 juta jiwa. Tapi masalah utamanya bukan tingkat pengangguran melainkan kurangnya tenaga ahli. Apalagi menjelang berlangsungnya kejuaraan sepak bola Piala Eropa tahun 2012 di Polandia dan Ukraina. Proyek bernilai milyaran Euro yang meliputi pembangunan atau renovasi stadion, jalur kereta api dan jalan raya harus selesai hingga 5 tahun ke depan. Namun sektor bangunan di Polandia sekarang sudah mengeluh sulitnya mendapat tenaga kerja yang memadai. Keluhan yang juga disampaikan wakil menteri tenaga kerja Polandia Kazimierz Kuberski
„Perusahaan melaporkan kebutuhan di hampir semua sektor, mulai dari pekerjaan pembantu di pertanian sampai pekerja bangunan. Dan terdapat perkembangan yang luar biasa dalam pembangunan perumahan dan sektor ini memerlukan banyak tenaga kerja.“
Menurut perkiraan sudah ribuan warga Ukraina yang berada di Polandia setengah resmi atau bahkan ilegal. Tapi tidak diketahui jumlahnya yang pasti, meskipun demikian catatan resmi jumlah tenaga kerja asing dari Ukraina yang terdaftar di Polandia secara legal kurang dari 10 ribu. Dibandingkan lebih dari 1 juta warga Ukraina yang setiap tahunnya datang ke Polandia dengan menggunakan visa turis. Hanya mereka jarang terlihat mengunjungi obyek wisata di negara itu melainkan berada di berbagai proyek bangunan negara yang tengah mengalami boom tersebut.
Kondisi Polandia yang masuk menjadi anggota Uni Eropa tanggal 1 Mei 2004 ini hampir mirip dengan Jerman. Tenaga kerja dari negara tetangga di Timur kebanyakan bekerja pada sektor-sektor, dimana tenaga kerja dalam negeri jarang bersedia melakukannya. Para pekerja yang memetik buah strawberry di ladang pertanian, merawat orang-orang tua atau menjadi pekerja bangunan. Sementara selisih perolehan upah kerja antara Jerman dan Polandia berkurang dalam beberapa tahun terakhir ini, perbedaan upah ini membesar antara Ukraina dan Polandia. Saat ini berdasarkan data resmi, rata-rata pendapatan kotor pekerja di Polandia sekitar 2900 Zloty (baca: swoti) atau sekitar 800 Euro. Meskipun lemahnya kekuatan serikat buruh, upah di Polandia dalam satu tahun ini naik sampai 9 persen. Sejauh ini perusahaan dapat mengimbangi kenaikan biaya ini dengan efektifitas kerja. Walaupun demikian bidang politik berusaha mengimbanginya dengan menetapkan peraturan yang memudahkan ijin bagi tenaga kerja dari negara-negara tetangga di Timur untuk bekerja di Polandia, mula-mula selama 3 bulan. Untuk tahap pertama peraturan itu diterapkan di sektor pertanian. Wakil menteri tenaga kerja Polandia, Kuberski mengungkapkan
“Setelah pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan hal itu dan kesadaran bahwa tidak ada bahaya yang timbul karenanya, serta berdasarkan kebutuhan selanjutnya di bidang perekonomian, juga mengantisipasi Piala Eropa 2012 mendatang, meskipun tingkat pengangguran yang tinggi, kami memutuskan membuka pasar tenaga kerja kami.”
Peraturan baru itu mendapat kritik dari sektor ekonomi karena dinilai terlalu berhati-hati. Jeremi Mordaseicz perhimpunan perusahaan swasta Polandia
“Tidak ada tenaga ahli dari Ukraina, Rusia atau Belarusia yang bersedia meninggalkan pekerjaannya untuk bekerja selama tiga bulan di Polandia. Oleh sebab itu ijin kerja seharusnya minimal berlaku untuk 1 tahun. Dan sebaiknya juga berlaku untuk negara lain seperti Cina, India, Vietnam, Kazakstan dan Azerbaijan.“
Sebenarnya pemerintah Polandia juga berminat membuka pasar kerjanya bagi tenaga kerja dari Asia. Tapi negara yang sekitar tiga tahun tergabung ke dalam Uni Eropa, juga mempertimbangkan tanggungjawabnya sebagai anggota organisasi tersebut. Orang harus berhati-hati karena visa Polandia akan menjadi pintu masuk ke seluruh Uni Eropa. Mulai tahun depan Polandia akan menjadi bagian dari kawasan perjanjian Schengen. Yakni perjanjian yang mengatur lintas bebas kendaraan dan manusia di kawasan negara-negara yang menandatangani perjanjian Schengen. Ini berarti mulai tahun depan tidak akan ada lagi pemeriksaan paspor di perbatasan antara Polandia dengan Jerman. Itulah sebabnya tingkat pengangguran tinggi di Polandia bukan masalah, tema itu hanya meliputi tingkat regional. Sementara di Warsawa tingkat tenaga kerja tinggi, pada jarak yang terpaut 100 kilometer terdapat kawasan dimana orang tidak memiliki pekerjaan. Siapa yang bersedia berpindah tempat, ia akan mendapat pekerjaan. Hal yang bukan hanya credo para politisi yang liberal tapi juga sebagai kesepakatan. Dan meskipun tingkat pengangguran tinggi tapi bukan tema yang menakutkan, pembukaan pasar tenaga kerja bagi warga Ukraina dan Belarusia bukan tema yang memiliki risiko besar.