Pelaku Penyerangan Pasar Natal Kirimi Korbannya Surat
1 Agustus 2025Seorang pria asal Arab Saudi berusia 50 tahun yang menabrakkan SUV sewaan ke kerumunan pengunjung pasar natal di Magdeburg Jerman, Desember 2024 lalu mengejutkan para korban yang selamat dengan mengirimi lima diantaranya surat permintaan maaf.
Serangan di negara bagian Sachsen-Anhalt menewaskan enam orang, salah satunya anak berusia enam tahun dan melukai sekitar 323 orang. Pelakunya, Taleb A.,mengatakan, surat tulisan tangannya ditujukan secara personal dan di kirimkan langsung ke alamat rumah para korban
Apa isi surat tersebut?
Para penerima surat mengatakan kepada media setempat bahwa mereka kembali trauma, dengan kenyataan seorang pembunuh mendapat akses nama dan alamat mereka.
Kepada para wartawan, para korban mendeskripsikan bahwa surat tersebut berisi ocehan yang tidak jelas. Pelaku berulang menegaskan "imigran Muslim yang berbahaya” serupa dengan postingan di akun sosial medianya sebelum melancarkan serangan.
Taleb A., mengakhiri surat dengan mendesak para korban untuk memaafkan dirinya, dan meminta para korban untuk menghubunginya secara pribadi lalu menutup surat tersebut dengan "Salam hangat.”
Surat-surat tersebut ditulis dan dikirim dari penjara di Leipzig pada tanggal 8 Juni. Taleb A. Kini telah dipindahkan ke sel tahanan di Berlin.
Bagaimana surat-surat tersebut bisa dikirim?
Ketika para wartawan Media MDR menghubungi Kantor Kejaksaaan Negara Bagian Sachsen-Anhalt, mereka mendapat informasi bahwa tidak ada cara untuk mencegah pelaku kejahatan menghubungi korban, menambahkan bahwa para korbanlah yang memilih untuk membuka surat tersebut.
Pihak berwenang tidak mengetahui secara jelas bagaimana Taleb A. mengetahui nama serta alamat para korban, namun menduga Taleb menyalin informasi tersebut dari pengacaranya.
Taleb A. dijadwalkan untuk menghadapi persidangan terkait serangan maut ini, meski belum dapat dipastikan waktunya. Dibutuhkan ruang pengadilan yang dapat menampung sekitar 300 korban yang terluka saat serangan maut itu, sebagai penggugat bersama.
Anggota parlemen negara bagian, Rüdiger Erben, merupakan bagian dari komite investigasi yang bertugas mengalisis serangan pasar Natalterkejut surat tersebut dapat sampai pada korban. Erben meminta pihak berwenang untuk menyita korespondensi serupa di masa depan, mengusulkan agar surat tersebut ditujukan kepada jaksa penuntut umum atau kuasa hukum korban, yang kemudian menanyakan apakah para korban hendak menerimanya atau tidak.
Namun juru bicara Kantor Kejaksaan Agung Negara Bagian di Naumburg mengatakan, tidak ada cara hukum untuk menghentikan atau menghindarkan pelaku mengontak korbannya. Penyitaan surat-surat tersebut hanya dibenarkan jika isinya relevan dengan kasus pidana, dan secara prosedural pengiriman surat dari tahanan memerlukan salinan untuk pengawasan.
Para penerima surat menyampaikan rasa muak mereka atas pelanggaran privasi tersebut kepada media. "Kami terkejut ketika pulang dari liburan dan menemukan surat itu di kotak surat kami."
Seorang pakar trauma yang mendampingi para penyintas menekankan beratnya situasi mental yang dihadapi para penyintas. "Pelaku penabrakan maut itu telah kembali mengendalikan hidup para korban. Tidak satu pun korban yang saya hubungi tertarik dengan permintaan maaf."
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor: Agus Setiawan