Negara Islam belum bisa penuhi permintaan AS
27 Agustus 2004KUALA LUMPUR: Tawaran untuk menggantikan militer AS di Irak dengan tentara dari negara Islam belum dapat dilaksanakan karena adanya masalah mengenai kelanjutan kehadiran pasukan Amerika di Irak serta belum adanya mandat PBB. Menlu Malaysia Syed Hamid Albar yang negaranya memimpin 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam, OKI mengatakan negara Islam belum sepakat melakukan tugas tersebut dibawah perintah koalisi yang dipimpin oleh AS. Selain itu Dewan Keamanan PBB tidak mengagendakan akan memberikan mandat kepada pasukan perdamaian dari negara Islam. Syed Hamid Albar juga meragukan apakah AS akan meninggalkan Irak. Menurut rencana Arab Saudi, peran utama militer dari negara Islam adalah melindungi para pejabat PBB, namun mereka juga dapat digunakan untuk membantu menjaga perbatasan terhadap para penyelundup bersenjata.