Myanmar: Penyelamatan Korban Gempa Terus Berlanjut
2 April 2025Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Myanmar terus melonjak menjadi 2.886 orang, dengan 4.639 lainnya terluka dan 373 hilang, demikian laporan televisi pemerintah Myanmar pada hari Rabu (02/04).
Seorang pria berhasil dikeluarkan dari reruntuhan lima hari setelah gempa
Tim penyelamat berhasil mengeluarkan seorang pria hidup-hidup dari reruntuhan lima hari setelah gempa.
Menggunakan kamera endoskopi untuk menentukan lokasinya dan memastikan bahwa ia masih bernapas, Naing Lin Tun berhasil dikeluarkan tanpa baju dan dalam keadaan lemah tetapi sadar dan segera dibaringkan di atas tandu.
Pekerja hotel berusia 26 tahun itu diselamatkan oleh tim gabungan Burma-Turki dan dibawa ke rumah sakit setempat.
Ketika situasi kemanusiaan semakin buruk, seruan kepada junta militer Myanmar untuk mengizinkan lebih banyak bantuan internasional masuk ke negara itu pun meningkat.
Pemerintahan di Beijing mengatakan telah mengirimkan bantuan dalam bentuk uang tunai melalui kedutaan besarnya di Naypyitaw, karena Cina adalah salah satu dari beberapa negara yang mempertahankan hubungan diplomatik yang konstan di Myanmar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak kediktatoran militer untuk menghentikan permusuhan dengan pemberontak sebagai tanggapan atas gempa berkekuatan 7,7 skala Richter, tetapi laporan menunjukkan bahwa militer telah melancarkan beberapa serangan dalam beberapa hari terakhir meskipun terjadi bencana dan ada perjanjian gencatan senjata sebagian.
Utusan khusus PBB Julie Bishop meminta kedua belah pihak untuk "memfokuskan upaya mereka pada perlindungan warga sipil, termasuk pekerja bantuan, dan pengiriman bantuan yang menyelamatkan nyawa”.
Menurut PBB, sekitar tiga juta orang di Myanmar telah mengungsi dari rumah mereka dan 20 juta membutuhkan bantuan bahkan sebelum gempa bumi melanda. Pengungsian terajdi karena kekerasan selama bertahun-tahun antara junta militer dan milisi pemberontak.
ap/yf (AP, AFP, Reuters)