Meong! Popularitas 'Sobat Berbulu' Sepanjang Masa
8 Agustus 2025Jutaan pecinta kucing tentu tahu: Setiap hari adalah Hari Kucing Sedunia. Tentu hal itu hanya di media sosial. Konten-konten kucing adalah salah satu konten yang populer dan seringkali ‘panen' klik. Contohnya nala_cat yang punya 4,4 juta pengikut di Instagram. Kucing siam belang-belang ini bahkan telah meluncurkan merek makanan sendiri dengan ‘cat-a-log' berragam rasa.
Bahkan selebriti papan atas seperti Taylor Swift, Miley Cyrus, dan Justin Bieber jadi seperti ‘orang biasa' yang gemar 'berselfie' dengan sobat bulu yang juga teman serumah mereka.
Bukan di era sosmed saja kucing jadi bintang, bahkan sudah dari dahulu kala.
Hidup berdampingan dengan manusia lebih 10.000 tahun
Kucing tidak bergantung pada internet untuk jadi populer. Hewan pemburu ini sudah begitu dicintai manusia dari 10.000 tahun lalu. Seiring munculnya pertanian dan lumbung penyimpanan hasil pertanian, kucing mulai tinggal berdampingan dengan manusia. Hal ini terjadi sekitar 9000 SM di wilayah Hilal Subur (utara semenanjung Arab) di Timur Tengah. Tak lama kemudian, hewan ini juga diangkut dengan kapal ke berbagai pelosok benua sebagai penangkap tikus. Begitulah kucing menyebar hampir ke seluruh dunia. Kini, kucing dapat ditemukan di semua benua – kecuali Antartika.
Kucing dalam Sejarah: Dari Mesir hingga Asia Timur
Di Mesir kuno, misalnya, ada Bast yang lemah lembut. Ia adalah putri dewa Ra (Dewa Matahari) dalam wujud kucing dan dianggap sebagai penjaga rumah, penangkal roh jahat dan pengusir penyakit.
Bangsa Mesir menggambarkan kucing mereka dengan karakter yang positif, dan begitu menghormati hewan ini. Menurut sejarawan Yunani Herodotus (490/480-424 SM) misalnya, saat terjadi kebakaran rumah, bangsa Mesir kuno akan memastikan kucing-kucing diselamatkan terlebih dahulu sebelum berusaha memadamkan api. Jika salah satu hewan kesayangan mereka mati, mereka mencukur alisnya sebagai tanda berkabung, membalsamnya, dan menguburnya dalam wadah yang disucikan.
Kucing juga memiliki sejarah yang panjang dan kompleks dalam budaya Asia Timur; kehadiran hewan ini sering dikaitkan dengan keberuntungan, kemakmuran, dan perlindungan. Tak heran di Cina sekitar 1400 SM sejak kucing jadi hewan peliharaan, mereka turut melindungi perkebunan ulat sutra dan teh yang berharga dari tikus dan burung.
Di Jepang, manusia dan kucing tidak menemukan ‘titik temu' hingga 1.800 tahun kemudian. Saat itu kucing dipercaya memiliki dapat bertransformasi menjadi makhluk jahat.
Maneki-Neko: Kucing keberuntungan dari Jepang
Kini, Maneki-Neko Jepang atau ‘kucing yang melambai', ada di mana-mana dan bukan hanya di Jepang: salah satu kaki yang melambai konon dapat menarik keberuntungan dan kekayaan. Kucing keberuntungan yang selalu tersenyum ini sudah lama tersebar di sebagian besar dunia.
Apa ada perbedaan jika Maneki-Neko melambai dengan kaki kiri atau kanan? Menurut tradisi populer, kucing dengan kaki kanan terangkat melambangkan kucing jantan, yang dianggap menarik kemakmuran dan keberuntungan. Maneki-neko yang mengangkat kaki kirinya dianggap betina dan berfungsi untuk menarik pelanggan dan pengunjung.
Kucing di abad pertengahan: Pembawa wabah, kematian, dan iblis
Namun, sobat berbulu ini tidak selalu populer di seluruh dunia. Untuk waktu yang lama, di abad pertengahan di Eropa, kucing harus membuktikan ketangguhan mereka yang legendaris, karena dicurigai sebagai penyebab wabah.
Paus Innocentius VIII (1432–1492) tampaknya begitu takut pada kucing, sehingga ia secara resmi menyatakan hewan pemburu tikus itu sebagai "hewan kafir yang bersekutu dengan iblis." Sebagai dampak pernyataan Paus tesebut, dalam kurun waktu yang cukup lama kucing-kucing kerap disiksa dan dibakar.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Kucing di seluruh dunia, di mana mereka paling disukai?
Meskipun saat ini ada beberapa wilayah di dunia yang tidak menoleransi kucing, mereka semakin populer sebagai hewan peliharaan dan teman berbulu yang menggemaskan. Di India, jumlah pemilik kucing meningkat pesat; pada tahun 2019, misalnya, jumlah kucing yang diadopsi berlipat ganda dalam lima tahun. NJumlah kucing peliharaan terbesar, sekitar 74 juta, hidup di Amerika Serikat, diikuti oleh Cina dengan 53 juta.
Namun, penggemar kucing terbesar ada di Rusia: Lebih dari separuh rumah tangga memiliki satu atau lebih kucing. Hal ini memiliki sejarah panjang: Tidak seperti umat Katolik, Gereja Ortodoks memiliki sikap positif terhadap kucing sejak awal karena kegunaannya, dan dengan demikian, sebagai simbol kekayaan, mereka menjadi hewan peliharaan di rumah orang-orang kaya. Puluhan kucing yang sebagian besar jantan telah bermukim di Hermitage St. Petersburg selama berabad-abad, untuk menjaga ruang bawah tanah yang luas bebas dari hewan pengerat. Kini, orang bahkan dapat mengadopsi kucing Hermitage asli dengan sertifikat.
Kebetulan, para pecinta hewan yang murah hati menyediakan makanan, dan merawat kucing-kucing tersebut, sehingga pemerintah Rusia tidak perlu menanggung biaya untuk hal tersebut. "Kecintaan orang Rusia terhadap kucing, digunakan untuk mendukung citra positif Presiden Rusia, Vladimir Putin yang rencananya akan tampil bersama kucing Matroskin dalam serial animasi Prostokvashino untuk mempromosikan budaya Rusia," jelas Yulianna Slashcheva, kepala perusahaan produksi film, Soyuzmultfilm. Kremlin secara resmi tidak keberatan, para kucing pun, seperti sıfat aslinya - tidak peduli.
Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor: Agus Setiawan