Melawan Arus: Mudik Kok ke Jakarta?
29 Maret 2025Biasanya, mudik identik dengan meninggalkan hiruk-pikuk kota menuju kampung halaman yang tenang. Namun ternyata, ada juga yang melakukan mudik justru menuju kota yang terkenal dengan kepadatan dan polusinya, Jakarta.
Seperti yang dilakukan Adnan Garibaldi. Pria yang berprofesi sebagai mural artis ini selama beberapa tahun terakhir mudik dari Depok, Jawa Barat menuju Jakarta.
Setiap menjelang libur Idulfitri, Adnan hampir tak pernah absen mudik ke Jakarta sejak tahun 2019 setelah kedua orang tuanya meninggal. Ia pun melakukan berbagai persiapan, seperti memastikan kendaraannya dalam kondisi prima.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Menurut Adnan, waktu tempuh yang biasa dilalui dari Depok menuju Jakarta biasanya sekitar satu jam perjalanan. Namun, karena kondisi jalan yang lengang, ia hanya butuh waktu sekitar 30 menit sambil menikmati suasana jalan yang sepi.
"Biasanya ini jalur macet. Tapi berhubung suasananya mau lebaran, jadi jalanannya agak lengang. Jadi saya bisa menikmati perjalanan dari rumah saya ke rumah keluarga,” katanya kepada DW.
Orang Betawi tinggal di pinggiran
Karena perpindahan penduduk hingga perkembangan kota, warga asli Jakarta atau "orang Betawi” saat ini banyak yang tinggal di sekitar Jakarta seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Hal itu lah yang menjadi tantangan bagi Adnan dan keluarga besarnya saat berkumpul di momen Lebaran.
"Ya jadi perlu perjuangan datangnya setiap Lebaran. Karena beberapa keluarga saya yang lain juga sudah tersebar di pinggiran Jakarta. Seperti ada yang tinggal di Bogor, Bekasi, dan Depok. Jadi kalau kumpul selalu di sini, di rumah kakak ibu saya,” katanya kepada DW.
Melestarikan budaya Betawi di kota sendiri
Bagi Adnan, berkumpulnya keluarga besar saat momen Idulfitri tidak sekadar untuk menjalin tali silaturahmi. Namun menurutnya, momen tersebut juga untuk melestarikan budaya Betawi di kotanya sendiri.
"Biasanya tempat tinggalnya orang Betawi itu, ini ada rumah kakaknya ibu, rumah adiknya, ini rumah omnya, jadi semuanya dekat. Jadi kalau sudah kumpul saat Lebaran di hari H, pasti ramai banget. Encang, encing, om, tantenya pasti ramai,” katanya kepada DW.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebanyak 16.155 orang per kilometer persegi pada tahun 2025. Menjelang lebaran, sedikitnya 2,18 juta kendaraan diprediksi akan meninggalkan kota metropolitan ini selama arus mudik Lebaran 2025.
Sementara itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta memprediksi adanya sekitar 10.000 hingga 15.000 pendatang yang masuk ke Jakarta setelah Lebaran 2025.