Mantan Direktur Perusahaan Minyak Rusia Kembali Diadili
1 April 2009Hanya segelintir demonstran nampak di depan gedung pengadilan di tengah kota Moskow Selasa (31/3) sore kemarin. Mereka menuntut agar Mikhail Chodorkowski dan Platon Lebedew dibebaskan segera.
Gambar kedua terdakwa dengan tulisan di bawahnya "tidak bersalah" nampak di pamflet dan spanduk yang dibentangkan oleh demonstran. Namun karena tidak mendapat izin, tidak lama kemudian para demonstran dibubarkan. Aparat keamanan setempat menahan sementara para demonstran.
Proses pengadilannya sendiri diikuti sejumlah perwakilan pers und aktifis hak asasi manusia di dalam gedung pengadilan. Di sebuah ruang khusus tiga layar dipasang untuk publik, dimana mereka dapat mengamati langsung jalannya proses pengadilan.
Lampu kilat jurnalis mengiringi Mikhail Chodorkowski dan Platon Lebedew yang nampak berdiri di belakang kaca baja, tanpa jeruji besi. Sudah delapan tahun kedua terdakwa itu menjalani tahanan penjara karena dituduh melakukan penipuan serta penggelapan pembayaran pajak. Demikian bunyi pernyataan keputusan hakim waktu itu. Tahun 2011 menjelang pemilihan presiden nanti, kedua terdakwa itu seharusnya sudah waktunya dibebaskan. Tapi, kini mereka digugat kembali. Kali ini mereka terancam hukuman penjara hingga 22 tahun. Tuduhan yang baru adalah mereka diduga menimbun minyak senilai 20 milyar Euro dan menjualnya secara ilegal. Dalam pernyataan pembelaan pertamanya, Chodorkowski menyebut tuduhan tersebut, tidak masuk akal.
„Barang yang dikatakan dicuri oleh kami, oleh negara sudah dilelang. Sebelum proses berlangsung harta benda saya sudah disita oleh negara. Tidak semua menjadi milik negara, tapi sebagian mendarat ke kantong pribadi. Seandainya kami memenangkan kasus ini, tidak ada barang yang akan dikembalikan pada kami. Kami tidak mempunyai apa-apa lagi yang dapat disita. "
Chodorkowski menuntut agar proses pengadilan dihentikan segera dan itu sebelum pendakwaan dibacakan. Selain itu, jaksa penuntut Dmitri Schochin dianggap memihak dan tidak obyektif. Dalam proses pertama saja Schochin lebih memihak pada pemerintah Rusia.
„Menurut saya dan ini juga usul saya, proses dihentikan. Saya mengenal baik kasus ini. Keputusan seperti itu harus dilakukan demi kepentingan negara kita dan dapat diterima secara hukum. Terutama, mengingat sejak awal jaksa menolak untuk melakukan penyelidikan independen."
Seperti pengamat lain, pengacara Chodorkowski, Karina Moskalenko juga berpendapat, bahwa negara hendak menjadikan kliennya sebagai peringatan:
„Ini bukan sekedar proses mengadili dua orang. Proses ini sangatlah penting untuk negara kami. Bagi para penguasa kasus ini adalah sebuah eksperimen untuk menguji ide-ide busuknya."
Ketika masih menjabat sebagai direktur perusahaan minyak Yukos, Chodorkowski mulai berminat untuk bergerak di panggung politik dan menjadi lawan politik mantan presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, Presiden Rusia yang sekarang, Dmitrj Medvedev yang merupakan kubu Putin menepis bahwa tuduhan dakwaan baru itu bermotif politik. Medvedev menerangkan pada pers asing, bahwa tidak ada pihak yang dapat mempengaruhi proses hukum. Vonisnya diperkirakan akan diumumkan beberapa bulan mendatang. (an)