020609 Anschlag Islamabad
2 Juni 2008Seorang wartawati Pakistan yang bekerja untuk televisi GEO, secara kebetulan menyaksikan serangan pemboman di ibukota Pakistan, Islamabad. Ia berteriak: „Celaka, ledakan bom.“
Sesaat kemudian kepanikan dan kengerian menyergap di kompleks elit di Islamabad itu. Ledakan terjadi sekitar pukul 13 waktu setempat hari Senin, kemarin. Asap membumbung tinggi dari kawasan yang dihuni oleh banyak diplomat tersebut. Serangan bom itu juga meluluhlantakan sederetan mobil dan tembok depan gedung kedutaan besar Denmark. Ledakan dasyat itu meninggalkan bekas selebar 2 meter dan kedalaman satu meter di jalanan aspal. Pecahan jendela, tembok dan mobil hancur berserakan. „Ledakan terjadi di jalanan di kompleks F 6/2 dimana terletak kedutaan Denmark., demikian dikatakan oleh saksi mata, Arjmud Azhar. Regu penyelamat sempat mengalami kesulitan mengevakuasi korban yang tewas dan terluka.„
Dari hasil penyelidikan awal, diperoleh informasi berat bom mobil yang meledak itu berkisar antara 20 hingga 25 kilogram. Juru bicara pemerintah mengatakan:„Kami masih menolong para korban dan mengamankan barang bukti. Yang jelas ada dua anggota polisi yang tewas dalam tragedi ini.“
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan, Salman Bashir mengatakan:. "Ini merupakan serangan yang sangat merusak. Tak hanya menghancurkan gedung kedutaan Denmark, namun juga bangunan di belakang kita yang merupakan kantor proyek PBB."
Di dekat lokasi kejadian memang terdapat pula kantor Perserikatan Bangsa-bangsa dan misi diplomatik lainnya. Meski demikian kepolisian dan dinas rahasia menduga sasaran utama bom ini adalah kedutaan besar Denmark. Dinas rahasia menduga ini ada kaitannya dengan pemuatan kembali karikatur Nabi Muhammad di media massa Denmark. Pemuatan karikatur Nabi Muhammad dua tahun lalu juga telah memicu kemarahan dan aksi protes besar-besaran di Pakistan. Namun Februari lalu gambar yang kontroversial itu dicetak lagi di media Denmark.
Jumlah korban terus bertambah. Kebanyakan dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Poliklinik sesegera mungkin melayani korban, demikian juru bicara rumah sakit Dr. Pratap Narian. Seorang pasien secepatnya menjalani operasi."
Juru bicara partai PMLN Siddiqul Farook berujar: "Ini merupakan kegagalan besar dari sistem keamanan. Aparat keamanan bertanggungjawab atas terjadinya serangan. Di masa mendatang kita harus lebih menguatkan perlindungan bagi kedutaan, dengan demikian maka insiden semacam ini tak akan terjadi lagi."
Setelah insiden itu, tindakan pengamanan di Islamabad lebih diperketat. Norwegia segera mengungsikan para diplomatnya. Sementara Menteri Luar Negeri Denmark mengutuk serangan tersebut dan mengimbau warganya untuk tak bepergian ke Pakistan.(ap)