KTT UE Bahas Konflik Ukraina, Timteng dan Tarif Trump
26 Juni 2025Sebagian besar kepala negara Uni Eropa langsung menghadiri KTT UE di Brussel, setelah sehari sebelumnya menghadiri KTT NATO di Den Haag. Pertemuan puncak aliansi pertahanan itu menyepakati peningkatan belanja pertahanan yang signifikan, dan mengesampingkan perbedaan pendapat dengan Presiden AS, Donald Trump.
Perang di Ukraina tetap menjadi topik bahasan utama dalam pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel.
Negara anggota UE akan membahas agenda penerapan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia. Akan turut dibahas, apakah ambang batas atas harga minyak Rusia yang ada perlu dipertahankan. Menurut beberapa negara anggota hal tersebut menyebabkan kenaikan harga energi.
Sebelumnya pada tanggal 20 Mei lalu, UE mengadopsi paket sanksi ke-17 yang memutus akses Rusia ke teknologi militer UE, dan secara signifikan mengurangi pembelian energi Rusia yang selama dissebut-sebuta digunakan Moskow untuk membiayai perang dengan Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy rencananya akan turut bergabung dalam perbincaraan dengan para pemimpin UE secara daring. Pada KTT tersebut, para pemimpin negara Baltik menyerukan agar Ukraina segera diterima bergabung dengan Uni Eropa. "Membantu Ukraina berarti kita harus menekan Rusia secara terus menerus, itu berarti paket sanksi ke-18 sekuat mungkin, dan juga perluasan - baik Ukraina maupun Moldova," jelas Perdana Menteri Estonia Kristen Michal.
PM Spanyol mengutuk 'situasi bencana genosida'
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan, Uni Eropa menerapkan standar ganda. Menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas perang di Ukraina, namun tidak memberikan sanksi kepada Israel atas perang di Gaza.
Sanchez mendesak Uni Eropa untuk menangguhkan kesepakatan kerjasamanya dengan Israel, dengan merujuk pada "situasi bencana genosida yang terjadi di Gaza."
Senada dengan Sanchez, pemimpin Irlandia Michael Martin menyerukan agar Israel mematuhi klausul-klausul hak asasi manusia dalam Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel, di tengah-tengah situasi bencana kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
“Saya akan mengatakan kepada rekan-rekan Eropa saya, bahwa rakyat Eropa tidak dapat mengerti mengapa UE tidak memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan perang di Gaza ini, untuk menghentikan pembantaian yang terus berlanjut terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa,” katanya.
Spanyol dan Irlandia termasuk di antara negara-negara yang secara resmi mengakui kedaulatan Palestina.
"Kesepakatan cepat" atas tarif Trump
Selain pembahasan paket sanksi tambahan terhadap Rusia, para pemimpin EU juga akan memutuskan kesepakatan dagang dengan AS, apakah UE akan dengan cepat menyepakati tarif perdagangan yang diajukan Washington, atau tetap bersikeras mencapai kesepakatan yang menguntungkan UE.
Keputusan ini perlu segera disepakati negara-negara UE jelang tenggat waktu respon yang diberikan Presiden Donald Trump hingga 9 Juli mendatang.
"Saya mendukung Komisi Eropa, saya mendukung Presiden Komisi Eropa dalam upayanya untuk membuat kemajuan dalam persaingan dagang. Saya juga mendukung Komisi Eropa dalam upayanya untuk mencapai kesepakatan cepat perdagangan dengan AS," jelas Kanselir Jerman Friedrich Merz, mengutip informasi dari Reuters.
Sejauh ini lebih banyak pemimpin EU yang semakin mendukung kesepakatan cepat yakni dengan menerima tarif sebesar 10% yang diajukan AS untuk barang-barang yang diimpor dari UE. Diskusi berkepanjangan mengenai besaran tarif Trump dianggap akan menaikkan prosentase tarif yang diajukan AS.
Merz turut menekankan pentingnya kesepakatan dagang EU-Mercosour dengan Argentina, Brazil, Paraguay, dan Uruguay. "Saya ingin kita memulai Mercosur dan membuat perjanjian perdagangan lebih lanjut. Eropa menghadapi minggu-minggu dan bulan-bulan yang menentukan," jelas Merz.
Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Sorta Caroline
Editor: Agus Setiawan